Advertisement

Kawasan Kumuh di Kulonprogo Diklaim Berkurang

Jalu Rahman Dewantara
Kamis, 19 September 2019 - 06:37 WIB
Budi Cahyana
Kawasan Kumuh di Kulonprogo Diklaim Berkurang Ilustrasi - JIBI/Solopos

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Upaya Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk mengurangi kawasan kumuh lewat program Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) diklaim telah berhasil.

Pada tiga tahun lalu, kawasan kumuh mencapai 297,72 hektare (ha) sementara pada 2019 berkurang menjadi 135 ha.

Advertisement

“Dalam tiga tahun kawasan kumuh sudah berkurang lebih dari 50 persen,” tutur Asisten Koordinator Program Kotaku Kulonprogo, Sodikin, di sela-sela pelaksanaan lokakarya Program Kotaku tingkat Kulonprogo di Wisma Kusuma Wates, Selasa (17/9).

Kawasan kumuh yang ditangani program Kotaku di Kulonprogo tersebar di dua lokasi, yaitu Desa Giripeni dan Kelurahan Wates. Secara administratif, keduanya masuk wilayah Kecamatan Wates. Total luas kawasan kumuh di dua wilayah itu pada 2016 mencapai 51,31 ha dengan perkembangan sekarang sudah berkurang menjadi 31,52 ha. Untuk kawasan kumuh di luar Kotaku pada 2016 berada di delapan desa dengan luasan 242 ha. 

Sodikin memaparkan ada beberapa indikator yang menjadikan sebuah kawasan dinyatakan kumuh, yakni penataan pemukiman, akses sanitasi, air minum, rawan kebakaran dan sampah. Upaya penanggulangan yang dilakukan Pemkab lewat Kotaku dengan pendanaan APBD Kulonprogo dan APBN. Dana ini digunakan untuk membikin program yang menanggulangi kawasan kumuh.

Program ini terbagi menjadi tiga indikator. Pertama pencegahan meliputi pengawasan dan pengendalian serta pemberdayaan masyarakat. Kedua peningkatan kualitas dengan melakukan pemugaran, peremajaan dan pemukiman kembali. Ketiga pengelolaan meliputi pemeliharaan dan perbaikan.

Team Leader OSP Program Kotaku, Muh Imam Santoso, mengatakan daerah yang mendapat program Kotaku pada 2019 hanya Kota Jogja dan Sleman sedangkan Kulonprogo tidak masuk. Padahal, Kulonprogo perlu disasar program ini karena merupakan kawasan strategis nasional.

Oleh karena itu, OSP bersama perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat akan melakukan berbagai perencanaan untuk Kulonprogo, salah satunya lewat lokakarya untuk menyatukan visi misi pengentasan kawasan kumuh.

Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo berharap seluruh pemangku kepentingan bisa memberi sumbangan, pemikiran dan menyampaikan saran dalam penanggulangan kawasan kumuh di Kulonprogo. Pemkab telah menargetkan Kulonprogo bisa terbebas dari kawasan kumuh sesegera mungkin.

Jika melihat dari tren penurunan yang cukup signifikan, Sutedjo optimistis selama dua atau tiga tahun ke depan Kulonprogo bebas kawasan kumuh.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tok! MK Bacakan Putusan Hasil Sengketa Pilpres pada Senin 22 April Mendatang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement