Advertisement

Promo November

UII Tidak Melarang Mahasiswa Demo di Gejayan

Uli Febriarni
Senin, 23 September 2019 - 17:57 WIB
Budi Cahyana
UII Tidak Melarang Mahasiswa Demo di Gejayan Demonstrasi di Pertigaan Colombo, Gejayan, Senin (23/9/2019). - Harian Jogja/Budi Cahyana

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Universitas Islam Indonesia (UII) tidak melarang mahasiswa untuk ikut aksi damai atau kegiatan menyampaikan pendapat lainnya, selama sejalan dengan visi dan misi UII serta tidak melanggar hukum.

Pernyataan tersebut dilontarkan untuk merespons keikutsertaan Keluarga Mahasiswa (KM) UII, dalam aksi #GejayanMemanggil di Pertigaan Colombo, Gejayan, Senin (23/9).

Advertisement

“UII mendorong semua warga UII, termasuk KM UII untuk selalu peduli dengan permasalahan bangsa dan berikhtiar menyuarakan aspirasi melalui beragam kanal yang konstitusional,” kata Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangan tertulis, Senin.

Fathul Wahid mengatakan keterlibatan KM UII dalam aksi tersebut, hendaknya diawali dengan kajian yang dibahas secara matang dan memastikan pihak-pihak yang menjadi penanggung jawab kegiatan. UII mempercayakan kepada DPM dan LEM UII sebagai penanggung jawab dan koordinator pengawalan aksi.

Sementara, sejumlah kampus menyatakan mereka tak terlibat secara institusional dengan demonstrasi di Gejayan.

Demonstrasi di Pertigaan Colombo, Gejayan, diikuti ribuan mahasiswa dari berbagai kampus. Mereka menyarakan tujuh tuntutan:  mendesak pembahasan ulang terhadap pasal-pasal yang bermasalah dalam RKUHP, mendesak pemerintah dan DPR merevisi UU KPK yang baru saja disahkan dan menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, menuntut negara untuk mengusut dan mengadili elite-elite yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan beberapa wilayah di Indonesia, menolak pasal-pasal bermasalah dalam RUU Ketenagakerjaan yang tidak berpihak pada pekerja, menolak pasal-pasal problematis dalam RUU Pertanahan yang mereka anggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat reforma agraria, mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, dan terakhir mendorong proses demokratisasi di Indonesia dan menghentikan penangkapan aktivis di berbagai sektor.

Massa datang dari berbagai penjuru menuju Pertugaan Colombo. Demontrasi berlangsung lancar dan aman dari sekitar pukul 11.00 hingga pukul 16.30 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Para Calon Kepala Daerah Diingatkan Tidak Berkampanye Saat Masa Tenang

News
| Sabtu, 23 November 2024, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement