Advertisement
Gerakan Ini Diklaim Ampuh Menumpas Klithih di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mendukung digagasnya gerakan sekolah menyenangkan (GSM) yang diaplikasikan di sekolah yang ada di kabupaten Sleman. GSM juga dinilainya ampuh menghalau aksi klithih di kalangan pelajar yang belakangan kembali memakan korban jiwa.
Menurut Sri Muslimatun, gerakan tersebut selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Sleman yaitu Sekolah Ramah Anak.
Advertisement
Sri Muslimatun menilai adanya GSM yang mulai diterapkan di sekolah ini bisa menjadi solusi untuk menjauhkan anak dari kenakalan remaja seperti bully dan klithih.
Pasalnya, dari sejumlah kasus kenakalan remaja, salah satu faktor yang melatar belakangi kasus tersebut yaitu adanya kesenjangan di dalam keluarga, sekolah ataupun lingkungan.
“Ada tiga unsur untuk tercapainya pendidikan, yaitu rumah (keluarga), sekolah dan lingkungan. Ketiga unsur ini sangat berperan. Di ketiga unsur ini, anak-anak perlu merasakan sesuatu yang menyenangkan. Di rumah, anak-anak harus merasakan senang, begitu juga di Sekolah dan lingkungannya," ujar Sri Muslimatun, Senin (30/9/2019).
Menurutnya, jika dari ketiga unsur tersebut anak tidak merasakan senang dan rasa nyaman, dapat menimbulkan kesenjangan.
“Sangat mungkin ketika terjadinya kenakalan remaja seperti klitih, dikarenakan adanya kesenjangan. Ada sesuatu yang hilang yang mereka butuhkan, yang tidak terpenuhi sehingga, mencari tempat lain untuk memenuhi kepuasanya, rasa senangnya, dan rasa ingin diakui,” tutup Sri Muslimatun.
Sebelumnya, implementasi GSM dinilai oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman cukup berhasil. Kepala Dinas Pendidikan Sleman Sri Wantini mengatakan gerakan ini tepat dijadikan strategi untuk mewujudkan pendidikan yang terbaik. "Sungguh disayangkan jika kita tidak menerapkannya secara menyeluruh," kata Kepala Disdik Sleman Sri Wantini beberapa waktu lalu.
SMPN 2 Sleman saat ini sedang berproses untuk mengimplementasikan GSM bahkan menjadi rujukan dari beberapa daerah lain. Melihat faedah itu, Pemkab Sleman ingin menjadikan GSM sebagai suatu proyek perubahan bahkan rencananya akan dituangkan dalam sebuah peraturan bupati.
Langkah tersebut diawali dengan menggelar seminar dan ditindaklanjuti penandatanganan MoU dengan inisiator GSM.
"Kami akan mengawali dengan memberikan pelatihan ke sekolah-sekolah yang sudah dirintis oleh GSM. Nanti untuk implementasinya butuh pendampingan dari tim," tutup Wantini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Sorot Kecelakaan Tewaskan 11 Guru di Jalan Purworejo-Magelang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Akhirnya Tanah Tutupan Jepang di Bantul Kini Sudah Bersertifikat
- Pelajar di Bantul Tewas Dibacok Senjata Tajam di Jalan Bawuran
- Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
- Pemkab Bantul Terima Hasil Evaluasi BPKP, Fokus pada 5 Sektor Perioritas
- Peringati Hari Jadi ke-109, Pemkab Sleman Gelar Operasi Katarak Gratis
Advertisement