Advertisement
BMKG: DIY Masuk Masa Pancaroba

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Staklim Mlati Yogyakarta menyatakan pada saat ini wilayah di DIY sudah memasuki masa pancaroba atau transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Pada masa-masa pancaroba ini hujan sudah mulai muncul di beberapa tempat meskipun tidak merata. Hujan juga umumnya bersifat lokal.
Kepala kelompok data dan informasi Stasiun Klimatologi Yogyakarta Etik Setyaningrum mengatakan awal musim hujan 2019/2020 yang mengguyur wilayah DIY diperkirakan terjadi pada November hingga akhir November.
Advertisement
"Diawali dari wilayah DIY bagian utara kemudian bagian tengah dan yang terakhir Gunungkidul bagian selatan," ujar Etik kepada Harianjogja.com, Sabtu (2/10/2019).
Etik menambahkan, jika dibandingkan dengan kondisi normalnya, maka awal musim hujan tahun ini mengalami kemunduran 10-20 hari. Puncak musim hujan diprediksi terjadi di bulan Januari sampai dengan Februari 2020.
Suatu wilayah dikatakan sudah masuk musim hujan bila curah hujan (CH) dalam 10 hari sama atau lebih besar 50 mm diikuti 2 dasarian berikutnya secara berturut turut. "Jadi nanti perlu diliat dulu hujan dalam 10-20 hari mendatang," jelasnya.
Hujan yang baru terjadi dalam 1 hingga 2 hari ini perlu diliat konsistensi dan kontinuitas hujannya beberapa dasarian ke depan. "BMKG DIY memprediksikan awal musim hujan berlangsung hingga akhir november," imbuhnya.
Maka dari itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat menjelang masuknya musim hujan pada bulan November 2019 agar memulai mempersiapkan diri seperti membersihkan drainase utk menghindari banjir.
"Memangkas cabang-cabang pohon yang sudah tua agar tidak roboh terkena angin dan bagi para petani mempersiapkan pola tanam sesuai kondisi iklim yang terjadi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
Advertisement
Advertisement