Advertisement

DLH Sleman Fokus pada Pohon Rawan Tumbang

Hafit Yudi Suprobo
Rabu, 11 Desember 2019 - 10:07 WIB
Arief Junianto
DLH Sleman Fokus pada Pohon Rawan Tumbang Salah seorang pengendara sepeda motor terhalang pohon tumbang di salah satu jalan desa di Kabupaten Sleman, Minggu (8/12/2019). - Istimewa/BPBD Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Selama musim pancaroba ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman terkait dengan lokasi rawan angin kencang. Titik-titik ini nantinya akan mendapat perhatian lebih dalam upaya antisipasi kerawanan pohon tumbang.

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau DLH Sleman Junaidi mengatakan jika pohon rawan tumbang rata-rata dikarenakan kondisinya sudah kering dan nyaris mati.

Advertisement

"Berdasarkan data dari DLH, ada ratusan pohon kering terutama berjenis angsana, sedangkan pohon paling tumbang ada di Jalan Magelang," ujar Junaidi, Selasa (10/12).

DLH Kabupaten Sleman juga secara intens menggandeng komunitas relawan guna melakukan pemangkasan lahan untuk mengurangi risiko pohon ambruk. Untuk menekan risiko pohon ambruk, ia dan jawatannya juga terus bekerja sama dengan komunitas relawan dan secara rutin melakukan pemangkasan dahan pohon. "Walaupun hasilnya belum bisa disebut optimal lantaran hanya didukung satu tim pemangkasan yang terdiri dari 7-8 orang," ujar dia.

Kendati begitu, DLH Sleman Kabupaten Sleman tahun ini mendapat satu lagi peralatan skylift guna melakukan upaya pemangkasan pohon ditambah dengan kendaraan dump truk yang dimiliki oleh DLH Sleman.

Kepala DLH Sleman Dwi Anta Sudibya mengatakan jika banyaknya pohon yang tumbang akibat dari bencana angin kencang memang tengah menjadi prioritas antisipasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman.

Dia mengimbau jarak penanaman antar pohon juga musti diperhatikan. Selain memilih jenis pohon yang perakarannya relatif lebih kuat. "Fokus kami tanaman yang ada di pinggir jalan, bukan di hutan kota karena relatif aman," ujar dia.

DLH Sleman, kata dia, juga mampu membantu evakuasi pohon milik warga jika warga terlebih dahulu mengajukan surat permohonan yang diajukan oleh perangkat desa setempat minimal RT dan RW. "Kami bisa bantu warga jika ada pohon yang tumbang, kalau kelompok masyarakat mengajukan permohonan nantinya akan dibantu, asalkan tidak perorangan," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement