Advertisement
Sepekan 750 Kendaraan Gagal Menanjak, Warga Tetap Saja Nekat Melintasi Jalur Cinomati

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Menjelang perayaan Tahun Baru 2020, sejumlah destinaasi wisata di DIY mulai dipenuhi oleh wisatawan luar kota. Khusus menuju Bantul, pada momen ini tidak sedikii dari mereka melintasi Jalur Cinomati.
Padahal, jalur yang menghubungkan antara Kecamatan Pleret dan Dlingo itu tidak direkomendasikan untuk dilalui. Terutama bagi kendaraan besar. Karena kontruksi medan yang sangat curam, berkelok, menurun dan menanjak.
Kasi Operasional SAR DIY Distrik Bantul, Bondan Supriyanto mencatat dalam sepekan terakhir, sejak 23 Desember sudah ada 750 kendaraan yang gagal menanjak. Terdiri dari 350 kendaraan roda empat dan lebih dari 400 kendaraan roda dua.
"Kebanyakan yang tidak kuat menanjak adalah kendaraan plat luar daerah. Mereka ndak hafal medan, karena mengikuti google maps," katanya pasa Senin (30/12/2019).
Bondan mengatakan, pihaknya bersama Polri, TNI, Satpol-PP, Paksi Katon, FPRB Wonolelo dan dibantu sejumlah komunitas relawan siap siaga, membantu kendaraan yang tidak kuat menanjak maupun trouble, seperti rem blong ataupun kampas kopling terbakar.
Para sukarelawan tersebut standby ditepi jalan. Ketika ada mobil yang sepertinya gagal menanjak, mereka cepat berlari untuk mengganjal roda, mendorong dan meminta pengemudi untuk mematikan Air Conditioner (AC).
"Kalau penumpangnya banyak. Kami minta untuk turun dan akan kita antar dengan senang hati ke atas pakai sepeda motor, tanpa dipungut biaya," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pengin Nikmati Air Terjun Swiss dan Kebun Tulip ala Belanda, Objek Wisata Ini Cocok untuk Anda
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Jaga Ketat Sepanjang Jalan Tamansiswa Jogja Pasca Tawuran
- Penjelasan Kapolda DIY Terkait Tawuran Dua Kelompok di Jogja
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja Solo Senin 5 Juni 2023
- Polisi Jaga Ketat Perbatasan DIY Jawa Tengah Setelah Tawuran di Jogja
- Ihwal Pemicu Tawuran di Jogja, Begini Penegasan Kapolda DIY
Advertisement
Advertisement