Advertisement

Demi Pilkada Bantul, PKS Dekati PDIP

Ujang Hasanudin
Jum'at, 31 Januari 2020 - 17:17 WIB
Bhekti Suryani
Demi Pilkada Bantul, PKS Dekati PDIP

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Dinamika politik jelang pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) September mendatang masih cair. Sejumlah partai politik masih menjajaki teman koalisi, termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Partai berbasis Islam ini tidak menutup diri untuk berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Padahal di Pilpres 2019, dua partai ini bertolak belakang.

Advertisement

"Kemungkinan koalisi sangat mungkin. Ini kan baru komunikasi awal, baru penjajakan," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Bantul, Amir Syarifuddin, saat berkunjung ke kantor Dewan Pimpinan Cabang PDIP Bantul, di Jalan Ring Road Timur Kota Bantul, Jumat (31/1/2020).

Selain Amir, ada sejumlah pengurus PKS tingkat provinsi dan Bantul yang ikut dalam kunjungan ke PDIP tersebut. Komunikasi PKS dan prngurus PDIP ini dilakukan secara tertutup dan berlangsung selama sekitar satu jam. Amir menyatakan PKS belum menentukan sikap dan masih mencari teman koalisi dalam Pilkada Bantul 2020 ini.

Sejauh ini tiga nama yang digadang-gadang PKS adalah Agus Sumartono, Arif Rahman Hakim dan Amir Syamsudin. Sampai saat ini, DPP PKS, kata Amir belum memberikan rekomendasi pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Bantul yang akan diusung.

Pihaknya masih menjajaki koalisi termasuk dengan PDIP dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Memang sejauh ini diakuinya belum ada sejarah koalisi PKS-PDIP di Bantul, namun untuk beberapa daerah di luar DIY, kata dia, sudah banyak koalisi PKS-PDIP. "Di luar daerah itu biasa, seperti di Solo itu PKS sama sa dengan PDIP mendukung Jokowi," kata Amir.

Diketahui saat pemilihan wali kota dan wakil wali kota Solo pada 2010 lalu Joko Widodo didukung PDIP bersama PKS, Partai Amanat Nasional, dan Partai Damai Sejahtera. Menurut Amir koalisi partai politik merupakan bagian dari seni berpolitik sehingga tidak ada masalah dalam koalisi partai berhaluan agama dan nasionalis tersebut, meski di tingkat pusat bersebrangan.

Ketua DPC PDIP Bantul, Joko Purnomo juga menimpali bahwa kedatangan PKS ke kantornya, terlebih dalam suasana formal merupakan sejarah dan menjadi wacana baru perpolitikan di Bantul. Pihaknya membuka diri dengan partai manapun dalam mebangun koalisi, termasuk dengan PKS selama memiliki visi sama untuk mensejahterakan warga Bantul.

Ia merasa ada kesamaan viso dengan PKS, "Dalam Pilkada 2020 ada kemungkinan PDI Perjuangan koalisi dengan PKS, " ujar Joko. Ia mengaku sampai sekarang belum ada rekomendasi dari DPP PDIP terkait pasangam bakal calon bupati dan wakil bupati Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun

News
| Sabtu, 20 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement