Advertisement

Sungai Ngrancah Keruh, PDAM Yakini Pencemaran Tak Berlangsung Lama

Jalu Rahman Dewantara
Rabu, 12 Februari 2020 - 22:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Sungai Ngrancah Keruh, PDAM Yakini Pencemaran Tak Berlangsung Lama Sejumlah warga mencari ikan yang mati tercemar di Sungai Ngrancah, Dusun Sermo Lor, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Rabu (12/2/2020). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Sungai Ngrancah di kawasan Dusun Sermo Lor, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, tercemar hahan kimia penjernih air jenis Poly Alumunium Chloride (PAC). Penjernih air tersebut bocor dari tempat pengolahan air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun Kulonprogo.

Akibatnya beberapa jenis ikan seperti sidat, wader, nila dan nilem yang hidup di sungai yang berada tepat di timur Waduk Sermo tersebut mati mendadak. "Pas saya cek ternyata memang benar banyak ikan yang mati, airnya juga keruh, tidak kaya biasanya. Kemudian saya laporkan hal ini ke rekan-rekan kelompok dilanjutkan ke pihak berwajib," ujar salah satu nelayan dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pagarindu, Kalurahan Hargowilis, Sugeng Winarno, Rabu (12/2/2020) siang.

Advertisement

Direktur utama PDAM Tirta Binangun, Jumantoro membenarkan jika pencemaran itu disebabkan kebocoran bak penampungan PAC milik PDAM Tirta Binangun di tempat pengolahan air bersih wilayah tengah Kokap yang masuk kawasan Suaka Margasatwa Sermo.

"Tadi malam ada salah satu bak penampungan PAC kami mengalami kebocoran, kemudian air PAC tenyata mengalir ke saluran pengurasan dan menuju sungai, tapi tadi malam tidak bisa terdeteksi, sehingga terlanjur keluar," ujarnya.

Terkait kondisi lingkungan yang tercemar PAC, Jumantoro memastikan dalam waktu dekat kandungan bahan kimia itu sudah bisa hilang. Sebab, PAC, lanjutnya berbeda dengan kaporit. Meski fungsinya sama, tapi bahan satu ini lebih mudah larut.

"Sementara untuk ikan mati karena tadi air yang sudah tercampur PAC tertampung di bendung, kalau mengalir pasti tidak akan mati," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

News
| Kamis, 18 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement