Advertisement
1.000 Ton Sampah di Sleman Tak Terangkut Imbas TPA Piyungan Tutup
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMANĀ - Penutupan TPA Piyungan untuk sementara waktu akan berdampak pada ribuan ton sampah di wilayah Sleman yang tidak terangkat. Warga untuk sementara diminta mengelola sampah secara mandiri.
Kepala UPTD Pelayanan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Sri Restuti Nur Hidayah mengatakan instansinya telah mengeluarkan surat No.658/0138 sejak 8 April lalu. Surat tersebut ditujukan kepada seluruh pelanggan sampah UPTD jika saat ini sedang ada permasalahan dan dilakukan perbaikan di TPA Piyungan.
Advertisement
Perbaikan di lokasi tersebut membutuhkan waktu antara tiga hingga lima hari sejak surat diterbitkan. Kondisi tersebut menyebabkan UPTD tidak dapat melayani pengangkutan sampah pelanggan sementara waktu ke TPA Piyungan. "Apabila proses perbaikan selesai lebih cepat, kami segera layani kembali [pengangkutan sampah ke TPA Piyungan]," katanya, Sabtu (11/4/2020).
Dijelaskan Restuti, saban hari ada sekitar 200 ton sampah yang diangkut dari wilayah Sleman ke TPA Piyungan. Jika masa perbaikan TPA Piyungan membutuhkan waktu lima hari, katanya maka ada sekitar 1.000 ton sampah pelanggan yang tidak terangkut. Jumlah tersebut belum termasuk sampah yang dikelola oleh pihak swasta. "Kami mohon maaf atas kondisi ini," katanya.
Dia juga berharap agar masyarakat bisa mengerti kondisi dan memahami persoalan yang terjadi di TPA Piyungan selama ini. Pihaknya juga mendorong agar masyarakat dapat secara bijak mengelola sampahnya, antara lain dengan menerapkan sistem reuse, reduce, recycle. Tujuannya agar volume sampah yang tidak terangkat tidak semakin banyak.
"Kami mohon masyarakat bisa kerja sama. Untuk sementara waktu, sampah ditampung dulu di rumah masing-masing, sampai TPA Piyungan kembali siap menerima sampah," katanya.
Adapun sampah yang sudah terlanjur dibawa oleh jasa-jasa angkut sampah untuk sementara ditampung di transfer Depo sampah masing-masing. Tetapi jasa angkut sampah tetap tidak mengambil sampah dari para pelanggan. Hal ini untuk mengantisipasi penumpukan sampah di Depo. "Untuk itu, kami minta sampah ditampung di rumah masing-masing dulu," katanya.
Sebelumnya, Kepala Balai Pengelola Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Fauzan Umar mengatakan perbaikan di TPA Piyungan dilakukan untuk meningkatkan daya dukung lahan. Pihaknya mengerahkan seluruh alat berat yang dimiliki. Jumlah keseluruhan alat berat yang tersedia empat unit buldoser dan dua unit excavator.
"Yang beroperasi hanya dua buldoser dan satu unit excavator. Yang rusak masih dilakukan perbaikan, sparepart masih inden. Karena kondisi wabah Covid-19, upaya perbaikan jadi terhambat," kata Umar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement