Advertisement
Desa di Sleman Diminta Siapkan Ruang Isolasi untuk Pemudik

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Desa-desa di Sleman diminta menyiapkan ruang isolasi khusus bagi pemudik yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP). Saat ini sejumlah desa tengah menyiapkan infrastruktur untuk mewujudkan rencana itu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sleman Budiharjo mengatakan pembuatan ruang isolasi berdasarkan SE No.8/2020 terkait Desa Tanggap Corona dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT).
Advertisement
“Dalam SE tersebut, kepala sesa diminta untuk membentuk gugus tugas relawan desa melawan pandemi Covid-19 yang disebabkan virus corona. Termasuk membentuk ruang isolasi,” katanya, Rabu (15/4/2020).
Berdasarkan SE tersebut, katanya, ruang isolasi yang disiapkan desa bisa digunakan bagi pemudik yang baru pulang dari pemantauan. Pemudik wajib melaksanakan karantina selama 14 hari. Desa juga diminta untuk membantu persediaan logistik bagi warga yang dikarantina. “Tetap berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 terkait tindak lanjut penanganan warga yang dikatantina,” katanya.
Pendanaan logistik dan peralatan pendukung ruang isolasi tersebut berasal dari berbagai sumber, yakni dana desa dari Pemerintah Pusat, alokasi dana desa yang disalurkan oleh kabupaten, dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah hingga sisa lebih penggunaan anggaran APBD. "Nanti bisa menggunakan mata anggaran tersebut," katanya.
Pemkab Sleman juga sudah mengeluarkan SE No.140/924 terkait pengelolaan keuangan desa untuk penanggulangan Covid-19. Dalam SE tersebut, Pemkab menjelaskan APB-Des untuk penanganan Covid-19 bisa diambil dari belanja tak terduga bidang penanggulangan bencana. "Desa juga memungkinkan untuk melakukan penggeseran anggaran APBDesa jika dana belanja tak terduga tidak cukup," jelas Budi.
Kepala Desa Sendangtirto Berbah Sarjono mengatakan penyediaan ruang isolasi di desa saat ini masih disiapkan. Pemdes masih mencadi lokasi yang tepat dan layak untuk digunakan sebagai ruang isolasi. "Sementara ada dua opsi, bisa di gedung serbaguna bisa juga di lapangan. Kami masih harus mempertimbangkan segala aspek," katanya.
“Ruang isolasi ini digunakan mana kala ada masalah di lapangan. Misalnya pemudik ditolak warga, atau pemudik tidak bisa melakukan isolasi 14 hari dirumah. kami akan melibatkan seluruh pemuka masyarakat terkait hal ini.”
Sementara, Kepala Desa Condongcatur Depok Reno Candra Sangaji mengaku hingga kini belum menyiapkan ruang isolasi khusus ODP ataupun pemudik. "Belum, kami belum ada.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sempat Tertahan di Taiwan, Jasad PMI Asal Paliyan Akhirnya Bisa Dipulangkan ke Gunungkidul
- TPS3R Potorono Resmi Beroperasi, Bupati Bantul: Kita Harus Selesaikan Masalah Sampah!
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
Advertisement
Advertisement