Advertisement
Subardi Kawal Peternak Lokal Tembus Industri Nasional
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Perlindungan dan pemberdayaan pelaku usaha di bidang perikanan selama ini kerap terabaikan. Banyak diantara mereka yang berjuang dengan kreativitas dan kerja keras untuk tetap bertahan di tengah pandemi Covid 19.
Salah satunya adalah kelompok budidaya ikan di dusun Jetis Mororejo, Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman. Usaha yang digeluti sekitar 30 pemuda harus menyusun strategi baru dengan cara diversifikasi pangan. Kebutuhan pangan yang sebelumnya dibeli dari pabrik, kini dicampur dengan daun-daunan dan sisa limbah rumah tangga.
Advertisement
BACA JUGA : Subardi Desak Integrasi Wisata DIY Digarap Maksimal
Kegigihan dan semangat pantang menyerah mengundang reaksi dari Anggota Komisi VI DPR F-Nasdem, Subardi. Ia meninjau langsung lokasi budidaya ikan air tawar sekaligus menyerap aspirasi dalam rangka Kunjungan Dapil.
Politikus yang akrab disapa Mbah Bardi ini akan mengawal program-program Kementerian agar berpihak pada pelaku usaha kecil. Kementerian yang dimaksud adalah mitra kerja Komisi VI, seperti Kemenkop UKM, Kemendag, dan Kementerian BUMN.
"Saya hadir untuk memastikan observasi lapangan seperti ini cepat dieksekusi oleh Kementerian. Bisa dengan bantuan infrastruktur kolam dan perairan, bisa pelatihan dan pembekalan, bisa juga terkait pemasaran. Khusus pemasaran, saya akan usulkan agar produk mereka tembus ke industri makanan. Ini butuh peran kementerian sebagai perantara membuka akses lintas usaha," ujar Subardi yang didampingi Widi Sutikno, Anggota DPRD Provinsi DIY F-Nasdem, (27/6).
BACA JUGA : Subardi Gencarkan Digitalisasi Koperasi dan UKM di DIY
Subardi beralasan, akses menuju industri makanan akan meningkatkan daya saing dan mutu produksinya. "Harapan saya masyarakat Jetis mampu membuat olahan hasil budidaya, seperti abon ikan dan dapat dijual di toko ritel modern. Ini penting agar tercipta kemandirian ekonomi," tegasnya.
Kelompok budidaya ikan berdiri sejak 2017. Para peternak menggunakan tanah kas desa seluas 2 hektare untuk budidaya ikan jenis Nila dan Lele. Hasil panen dijual kepada agen-agen lokal. Namun di masa pandemi pendapatan mereka merosot karena permintaan menurun. Untuk menambah pemasukan, satu kolam ikan dibuka untuk pemancingan.
"Ini pelajaran berharga dari para pemuda. Satu sisi mereka bertahan agar tetap produktif, di sisi lain mereka membantu kampanye pemenuhan gizi dengan gemar konsumsi ikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement