Advertisement
Perguruan Tinggi Siapkan Skenario Kedatangan Mahasiswa ke Jogja Secara Bertahap

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Perguruan tinggi di DIY mempersiapkan skenario kedatangan mahasiswa secara bertahap pada semester mendatang. Hal ini dilakukan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V DIY, Fathul Wahid menuturkan pihaknya sudah menyusun skenario kedatangan mahasiswa secara bertahap. Masukan skenario itu sempat ia sampaikan kepada Pemda DIY beberapa waktu lalu.
Advertisement
Menurutnya, kondisi pandemi yang masih menunjukkan peningkatan kasus membuat perguruan tinggi swasta harus mengantisipasi kedatangan mahasiswa untuk jangan sampai menjadi klaster penyebaran virus. Ada tiga tahapan mobilisasi mahasiswa supaya tidak terjadi gelombang besar mahasiswa masuk DIY.
BACA JUGA : Merasa Tak Pakai Fasilitas selama Pandemi, Mahasiswa UII
Tahap yang pertama ialah tahap pandemi, yaitu mahasiswa yang datang ke kampus hanya yang mengerjakan penelitian tugas akhir ataupun untuk mata kuliah yang sama sekali tidak bisa dilaksanakan secara daring. Tahap kedua ialah tahap transisi, di mana kampus dibuka untuk mahasiswa yang harus mengikuti pembelajaran luring karena pembelajaran daring tidak efektif.
Kemudian tahap ketiga adalah tahap tatanan baru ketika kampus dibuka untuk seluruh mahasiswa dengan tetap mempertimbangkan protokol kesehatan. "Ini merupakan masukan APTISI ke Pemprov, tapi referensinya beragam, termasuk aturan yang dibuat kabupaten/kota di DIY. Soal penerapannya, itu tergantung masing-masing kampus," kata Fathul pada Rabu (29/7/2020).
Prediksi waktu per tahap itu akan didasarkan pada semester akademik, yaitu semester ganjil diperkirakan mulai pada September atau Oktober mendatang yang bervariasi antarkampus. Untuk skenario optimistis, tahap pandemi akan berlangsung sampai September 2020, kemudian berlanjut tahap transisi, hingga tahap tatanan baru bisa dimulai pada Maret 2021 mendatang.
Survei
"Kami sempat lakukan survei ke perguruan tinggi dan mahasiswa, hasilnya penyambutan dan pembelajaran semester mendatang mayoritas responden mengharap mekanisme daring," kata dia.
Survei itu APTISI lakukan terhadap 51 PTS di DIY dengan 142.219 mahasiswa aktif, 5.225 dosen dan 3.894 tenaga pendidik.
BACA JUGA : Kegiatan Kampus Diusulkan Dibuka Bertahap untuk
Meski begitu, soal kedatangan mahasiswa dan pembelajaran pada semester mendatang, Fathul mengaku APTISI tidak berhak mengatur PTS. Ia mempersilakan PTS ikut aturan pemerintah, termasuk soal apakah mahasiswa yang datang ke kampus harus membawa hasil rapid test.
Jika tanggap darurat di DIY diperpanjang, kata dia, maka penyambutan mahasiswa dan pembelajaran tentu dilakukan secara daring. "Jika memang kondisi sudah memungkinkan, tentu semuanya akan menyambut kedatangan mahasiswa di DIY dengan gembira. Tidak hanya kampus, tetapi seharusnya juga warga," imbuhnya.
Tiga Golongan
Direktur Kemahasiswaan UGM, Suharyadi mengatakan sudah mempersiapkan program gradual repopulation berkaitan dengan adanya tahapan kedatangan mahasiswanya ke kampus. Ada tiga golongan mahasiswa yang menurutnya dizinkan ke kampus.
"Ada tiga kelompok, satu mahasiswa yang tugas akhir. Kedua mahasiswa yang akan ikut lomba, misal Pimnas. Ketiga mahasiswa yang terlibat di kegiatan relawan Covid baik relawan kampus maupun di DIY. Ketiga ini kami izinkan ke kampus sejak pertengahan Juni sampai pertengahan September," ungkapnya.
BACA JUGA : Mahasiswa Jogja yang Balik ke Sleman Wajib Bawa Surat
Selain ketiga golongan itu, ia tak melarang mahasiswa ke kampus. Namun, ia mengimbau sebaiknya mahasiswa tidak perlu ke kampus jika tidak ada keperluan lain lantaran kuliah dilakukan daring sampai akhir Oktober.
"Setelah Oktober, kami menunggu perkembangan kondisi. Tiga golongan tadi sejak lama sudah diinfokan untuk periksa kesehatan di Gadjah Mada Medical Centre [GMC]. Jadi secara online mengajukan kedatangan tanggal berapa ke kampus, begitu tiba langsung periksa ke GMC. Kalau ada gejala, oleh GMC kami akan isolasi di asrama dan PCR test di RSA UGM," terang Suharyadi.
Tak Ada Kekhawatiran
Menanggapi kekhawatiran Pemda DIY akan hadirnya gelombang mahasiswa ke DIY yang berpotensi menjadi sumber penularan baru, Ketua LLDIKTI Wilayah V, Prof. Didi Achjari menuturkan Pemda DIY tidak perlu khawatir lantaran perkuliahan semester depan dilakukan daring. Tak hanya itu, pendaftaran masuk perguruan tinggi saat ini juga diminimalisir untuk mengurangi mobilitas calon mahasiswa.
"Mungkin khawatir justru terhadap camaba yang datang ke DIY untuk ikuti tes masuk. Tapi PTS sudah membuat jalur masuk yang tidak memerlukan kehadiran fisik camaba ke DIY. PMB bisa dilakukan secara daring. Bahkan APTISI Wilayah V mengadakan PMB bersama melalui Jogjaversitas.id," jelas Didi.
Ia menambahkan, gelombang kedatangan mahasiswa baru akan masif diperkirakan awal semester genap 2020/2021 sekitar bulan Januari atau Februari 2021. "Itupun dengan asumsi pandemi Covid-19 sudah mereda," imbuhnya.
BACA JUGA : Kisah Icha, Mahasiswa Jogja Terinfeksi Covid-19 yang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Usai Lebaran, Jakarta Kembali Diserbu Pendatang, Ini Masalah yang Ditimbukan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pendaki Ilegal Gunung Merapi Ternyata Anggota Mapala, BTNGM Buat Edaran ke Seluruh Mapala se-Indonesia
- Wisatawan Asal Banjarnegara Terseret Ombak Pantai Parangtritis Belum Ditemukan
- Gadaikan Motor Sewaan, Pria Asal Lampung Dicokok Polisi
- Perumda Aneka Usaha Kulonprogo Diminta Buat Rencana Bisnis Baru, Modal Rp10 Miliar Harus Untung Dua Kali Lipat
- Pemkab Gunungkidul Diminta Lebih Serius untuk Garap Kawasan Industri Semin
Advertisement