Advertisement
Dongkrak Populasi, Bantul Gencarkan Inseminasi Buatan Kambing & Sapi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Bantul mulai menggencarkan kembali inseminasi buatan (IB) untuk sapi dan kambing agar populasinya kembali bertambah. Hal ini terkait dengan pemotongan dua jenis hewan tersebut cukup tinggi di Bumi Projotamansari, tidak hanya saat Iduladha, namun pemotongan harian juga tinggi.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, DPPKP Bantul, Joko Waluyo mengatakan pada Iduladha ini jumlah hewan kurban sampai hari ketiga pemotongan tercatat ada 19.319 ekor yang terdiri dari sapi 6.197 ekor, kambing 5.714 ekor, dan domba 7.407 ekor.
Advertisement
BACA JUGA : Ini Dia Cara Pemerintah Genjot Populasi Sapi di DIY
Sejauh ini diakuinya hewan kurban tersebut sebagian dari wilayah Bantul, namun sebagian lainnya dari luar daerah, seperti sapi dari Madura dan kambing dari wilayah Temanggung dan Wonosobo. Menurut Joko, Bantul memang belum mampu mencukupi kebutuhan sapi dan kambing untuk kurban, bahkan untuk konsumsi harian juga masih terbatas.
“Per hari saja jumlah kambing dan domba yang dipotong untuk memenuhi warung kuliner sate kambing di Bantul bisa sampai 700 ekor. Sebagian besar juga didatangkan dari luar daerah,” kata Joko, Senin (3/8/2020).
Akses IB
Maka cara cepat untuk menambah populasi kambing dan sapi adalah dengan iseminasi buatan. Pihaknya sudah meminta peternak di Bantul untuk mengakses IB baik untuk sapi maupun kambing. “IB gratis untuk kambing dan domba melalui progra Kambing Indukan Wajib Bunting [KIWAB],” kata dia.
Sementara IB untuk sapi yang semula gratis, namun tahun ini harus membayar Rp50.000 untuk sekali IB. Joko menambahkan jumlah hewan kurban tahun ini berkurang sedikit dibanding tahun lalu sebanyak yang mencapai 20.796 ekor yang terdiri dari sapi 6.434 ekor, kambing 5,514 ekor dan domba 8.848. atau hanya berkurang sekitar 1.478 ekor dibanding tahun ini.
BACA JUGA : Populasi Sapi di Gunungkidul Ditarget Bertambah 19.000 Ekor
Penyakit yang ditemukan dalam hewan kurban, kata Joko, juga lebih sedikit. “Penyakit cacing hati lebih sedikit dbanding tahun lalu. penyakit zoonosis tidak ada,” kata dia.
Total temuan cacing hati tahun ini sebanyak 147 kasus yang terdiri dari sapi 116 ekor, 18 ekor kambing, dan 13 ekor domba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
UU DKJ Disahkan, Sebentar Lagi Jakarta Bakal Melepas Status Ibu Kota
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
Advertisement
Advertisement