Advertisement
KABAR KAMPUS: Masjid & Rest Area Dibangun di Kawasan Menuju YIA

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah akademisi dari Magister Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) dan Ikatan Arsitek Indonesie (IAI) menginisiasi pembangunan Masjid dan Rest Area yang berada di Jalan Daendels, Ngombol, Purworejo. Masjid yang berada di jalur Kawasan menuju Yogyakarta International Airport itu nantinya dilengkapi dengan energi surya.
Dosen Fakultas Teknik Sipil Perencanaan UII Suparwoko mengatakan masjid yang dibangun tersebut diberinama Masjid Ontowiryo yang dibangun sejak 2018 silam. Saat ini perkembangan pembangunannya sudah mencapai 44%. Pihaknya melibatkan berbagai akademisi, arsitek hingga pengusaha konstruksi dalam melakukan pembangunan Masjid dan rest area tersebut.
Advertisement
BACA JUGA : Diterjang Corona, Proyek Kawasan Penopang YIA Terpaksa
“Seluruh gedung Masjid Ontowiryo ini dibangun dengan perkiraaN kebutuhan anggaran sekitar Rp3,6 miliar, kami sudah mendpatkan dana masuk Rp2,9 miliar. Dari jumlah itu sudah dipakai untuk membeli tanah Rp876 juta, membangun konstruksi sekitar Rp1,5 miliar. Perkembangan pembangunan sudah 44 persen,” katanya dalam program amal Arc Music & Talk Show: Time Inception Charity For Worship yang dipantau Harianjogja melalui akun Youtube Departement of Architecture, UII.
Ia menambahkan keberadaan Masjid itu untuk menyambut kehadiran YIA yang berada di wilayah DIY. Harapannya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat terutama pengguna jalan sebagai tempat ibadah sekaligus rest area. Karena Masjid ini nantinya dilengkapi dengan rest area. Pihaknya melibatkan warga setempat dalam membangun rest area.
“Ke depan diharapkan bisa memberikan dampak ekonomi bagi warga. Mungkin berbagai hasil produksi warga dari pertanian atau kerajinan nantinya bisa dijual di rest area ini,” katanya.
BACA JUGA : Ini Sejumlah Hotel yang Dibangun di Sekitar YIA
Ia mengatakan Masjid tersebut akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dengan teknologi modern dan ramah lingkungan. Salah satunya dipasang panel surya di atap Masjid, yang bisa menghasilkan energi surya untuk bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian masyarakat sekitar Masjid. Selain itu cahaya dan udara juga didesaian menggunakan faktor alam, sehingga caha dan angin bisa masuk ke Masjid sehingga tidak lembab.
“Masjid juga bisa diakses kalangan difabel, karena dilengkapi ramp untuk jalur kuris roda dengan kemiringan tujuh derajat di bangun di sisi timur,” kata pria yang juga Ketua Yayasan Masjid Kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hindari Tuntutan Hukum, Militer Israel Bakal Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk Jalur Gaza
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Pariwisata Gunungkidul Akui Kunjungan Wisata Tak Seramai Libur Lebaran Tahun Lalu
- Status Darurat Bencana Hidrometeorologi di DIY Diperpanjang hingga 8 Mei 2025
- Wisatawan Asal Semarang Terseret Ombak di Parangtritis: Pencarian Hari Keempat Masih Nihil
- Lebaran 2025, Pendapatan Pedagang Pantai Depok Anjlok hingga 50 Persen
- Produktivitas Padi di Bantul Capai 8 Ton Per Hektare, Melebihi Rata-rata Nasional
Advertisement
Advertisement