Advertisement
Harga Hotel di Jogja Naik 1.500%, PHRI Khawatirkan Citra Destinasi Wisata

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Harga menginap di Jogja pada long weekend akhir Oktober ini melambung. Bahkan ada hotel yang menaikkan harganya hinga 15 kali lipat atau 1.500%.
Pengalaman susahnya mencari hotel pada long weekend dialami oleh Purwoko, 48, yang datang ke Jogja karena ingin menghadiri hajatan saudaranya. Sebenarnya, dia sudah lama booking hotel sekitar tiga pekan lalu karena memprediksi Jogja bakal dipadati wisatawan karena ada libur panjang.
Advertisement
“Saya pesan melalui traveloka. Seingat saya, saya check in pada Kamis. Tapi, ternyata saya pesannya baru mulai Jumat. Sehingga saya belum bisa masuk, sementara hotel juga sudah penuh,” ujar Purwoko, Jumat (30/10/2020).
Dia kemudian berusaha mencari hotel lainnya. Namun, banyak hotel bintang dua hingga bintang lima yang sudah penuh. Kalaupun ada, harganya sudah tidak wajar.
Baca Juga: Banyak Wisatawan di Pantai Bantul Copot Masker, Bilang Anginnya Kenceng!
“Ada hotel di Jalan Solo yang biasanya jual Rp500.000 hingga Rp600.000, semalam saya cek harganya Rp8 juta lebih. Sudah naik lebih dari 1.500 persen. Hotel lain juga sudah penuh,” ungkap Purwoko.
Dia tak habis pikir ada hotel yang menaikkan harga hingga lebih dari 1.000 persen. “Kalau naiknya lima kali lipat dari harga normal sih masih lumrah. Mungkin ini kesempatan bagi hotel untuk mendapatkan keuntungan besar setelah kemarin sempat lesu,” kata dia.
Terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia [PHRI] DIY, Deddy Pranawa Eryana menegaskan tak ada alasan bagi hotel menaikkan tarif sewa secara drastis, meskipun bertepatan dengan masa libur panjang. Sebab, hal itu tak hanya memberatkan konsumen, tapi juga merusak citra hotel serta destinasi wisata itu sendiri.
“Apapun alasannya bila menaikkan sampai tidak wajar adalah ‘Aji Mumpung’ dan itu sangat tidak baik bagi citra hotelnya dan juga destinasinya,” terang Deddy, sapaannya kepada Harian Jogja, Sabtu (31/10/2020).
Baca Juga: Bantul Diterjang Hujan dan Angin Kencang, 7 Rumah Rusak
Deddy melanjutkan, PHRI DIY belum menerima laporan menyangkut ulah pengelola hotel yang mengerek harga setinggi langit. Deddy juga belum mendapat informasi terkait lokasi hotel tersebut, begitu pula dengan status keanggotannya di PHRI DIY. Ia meminta kepada pengelola hotel agar senantiasa memberikan pelayanan terbaik. Tak lupa, pengelola hotel juga wajib menjaga protokol kesehatannya dengan ketat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Terjerat Dobel Kasus Korupsi, Kadinkes Karanganyar Nonaktif Purwati Kembali Jadi Tersangka
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Tambang Ilegal, Kapolda DIY Digugat Praperadilan oleh LSM Sapu Jagad Gunung
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Minggu 6 Juli 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal dan Tarif DAMRI ke Bandara YIA, Purworejo dan Kebumen
Advertisement
Advertisement