Advertisement

Petani Bantul Didorong Budidaya Alpukat untuk Ketahanan Ekonomi Keluarga

Ujang Hasanudin
Kamis, 05 November 2020 - 12:37 WIB
Nina Atmasari
Petani Bantul Didorong Budidaya Alpukat untuk Ketahanan Ekonomi Keluarga Anggota DPR RI, Gandung Pardiman (ketiga dari kiri) saat menyerahkan bantuan bibit pohon alpukat dan durian kepada perwakilan 50 kelompok tani di Karang Tengah, Imogiri, Bantul, Rabu (4/11/2020). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Anggota DPR RI, Gandung Pardiman mendorong para petani di DIY untuk membudidayakan pohon alpukat untuk ketahanan ekonomi keluarga. Buah yang bernama latin Persea Americana memiliki ekonomi cukup tinggi dan mudah dalam perawatannya.

Selain untuk konsumsi langsung, alpukat juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat dan kosmetik sehingga pasar alpukat cukup luas baik di dalam negeri maupun luar negeri. “Sekarang alpukat sangat marketable, setahun tiga kali panen, dan umurnya 3 tahun sudah belajar berbunga dan berbuah,” kata Gandung Pardiman di Imogiri, Bantul, Rabu (4/11/2020).

Advertisement

Hal itu sudah ia buktikan sendiri di Ponjong, Gunungkidul, bahkan satu pohon buahnya bisa dibeli oleh tengkulak sampai 4,5 juta, “Kalau tiga kali panen bisa dikalikan sendiri, ini bisa menjadi tabungan,” kata dia. Ia ingin petani di Bantul yang memiliki lahan cukup bisa membudidayakan alpukat seperti di Gunungkidul.

Baca juga: Masyarakat Desa Diberdayakan untuk Peningkatan Kesejahteraan

Dia membagikan bibit pohon alpukat kepada perwakilan 50 kelompok tani di Bantul yang setiap kelompok mendapat dua bibit pohon alpukat dan satu pohon durian. Selain itu Gandung juga akan membantu pelatihan proses penanaman dan perawatan alpukat berikut pupuknya. Bantuan tersebut akan dia pantau sampai tiga tahun ke depan dan akan memberikan apresiasi bagi yang serius dan berhasil.

“Jangan berpikiran kalau panen alpukat banyak tidak laku. Kalau alpukat itu dipertahankan kualitasnya maka akan banyak dicari orang,” kata Gandung. Sebab pasar alpukat juga tidak hanya di dalam negeri, namun juga luar negeri seperti Eropa, Jepang, Taiwan, dan Tiongkok. Ekspor alpukat itu, kata dia, biasanya untuk bahan kosmetik.

Lebih lanjut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar ini mengatakan alpukat selain memiliki nilai ekonomis untuk ketahanan pangan keluarga juga berfungsi sebagai penghijauan.

Baca juga: Pencairan APBD Perubahan 2020 di Bantul Terganjal Tanda Tangan Mendagri

Karena itu ia juga akan membuat kesepakatan dengan pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul yang diusung Golkar, yakni Suharsono dan Totok Sudarto bahwa jika terpilih nanti benar-benar memperhatikan petani dan membangun Bantul dari desa, salah satunya dengan budi daya alpukat untuk petani yang memiliki lahan.

“Dengan semangat Makaryo Bangun Desa, Insyaallah pak Sunharsono-Totok akan menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan dan pemberdayaan petani,” ucap Gandung.

Ketua DPD Golkar Bantul, Paidi tengah menggalakkan pengijauan melalui taman di ruang-ruang publik. Ke depan penghijauan juga bisa dilakukan masyaakat dengan menanam pohon-pohon buah yang bernilai ekonomi, “Dengan pohon buah selain berfungsi sebagai pengijauan juga mendambah ekonomi keluarga,” kata Paidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik LHKPN 2 Pejabat Pemilik Kripto Miliaran Rupiah

News
| Rabu, 24 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement