Advertisement
Mantap! Budidaya Ikan 2 Ton per Tahun, Sleman Surplus
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Meski tak perairan luas, Sleman dinilai sukses membudidayakan ikan air tawar. Bahkan 40% pasokan ikan di DIY berasal dari Sleman.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan potensi budidaya ikan sangat tinggi bahkan saat ini mengalami surplus. Bahkan produksi ikan air tawar di Sleman mampu memasok kebutuhan ikan di DIY hingga 40%. Ini dikarenakan warga Sleman masih melestarikan budidaya ikan baik di kolam maupun kali.
Advertisement
"Kami setiap tahun selalu menebar ikan 2 ton bibit ikan supaya sungai-sungai di Sleman bisa terisi ikan," katanya Sri usai mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Sakti Wahyu Trenggono penebaran ribuan benih ikan di Embung Gadingan, Sinduharjo, Ngaglik, Senin (18/1/2021).
Baca juga: Jumlah Bed Pasien Covid-19 di Kota Jogja Bakal Ditambah Jadi 239 Unit
Menurut Sri, kebijakan tersebut dinilai selaras dengan spirit Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam gerakkan budi daya dan pelestarian lingkungan. Pelestarian akan berjalan dengan harus melarang penyetruman ikan atau pemakaian obat-obatan berbahaya dalam menangkap ikan.
"Mancing boleh tapi nyetrum yang nggak boleh karena dapat mematikan ekosistem di perairan. Sekali lagi memancing itu boleh, tetapi tidak menggunakan penyetrum atau obat-obatan," ujar Sri.
Sementara, Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan mengapresiasi Sleman terkait budidaya ikan yang mengalami surplus. "Kami berharap tingginya budidaya ikan konsumsi harus diiringi dengan berkembangnya jenis pakan yang diproduksi sendiri oleh daerah dan tidak lagi harus impor," katanya.
Kegiatan penebaran ribuan benih ikan di bendungan tersebut juga menjadi simbol budidaya yang digalakkan Kementerian. Sebab, katanya, budidaya merupakan bagian dari kelestarian untuk dilanjutkan oleh generasi berikutnya. "Penebaran benih ikan ini simbol dari pada budidaya. Mulai 2021 ini, kami mulai menggerakan baik di laut maupun di darat. Kami usung gerakkan budidaya ikan,” ujarnya.
Baca juga: Kunjungan Wisata ke Gunungkidul Anjlok setelah Kebijakan Pembatasan
Perikanan budidaya yang dikembangkan, katanya, tidak hanya komoditas ikan air tawar tapi juga air laut, seperti udang vaname, kerapu, dan bawal. “Untuk itu baik di laut maupun di darat, kami akan gerakkan budidaya termasuk udang dan sebagainya,” tambahnya.
Menurutnya, perikanan budidaya memiliki turunan ekonomi yang cukup banyak, seperti jual beli pakan, pembibitan benih hingga usaha indukan. Dengan demikian, perputaran ekonomi yang dihasilkan pun besar dan menciptakan peluang lapangan kerja untuk masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Layanan SIM Corner di Jogja, Kamis 30 Oktober 2025
- Sengketa Lahan Citra Rejodani Tuntas, Pengembang Beli Tanah
- Jadwal Bus Sinar Jaya ke Bantul dan Gunungkidul, 30 Oktober 2025
- Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP, Kamis 30 Okt 2025
- PDIP Gelar Merah-Muda Fest 2025 di Jogja, Catat Tanggalnya
Advertisement
Advertisement





















 
            
