Advertisement

Kasus Kematian Terpapar Covid-19 di Gunungkidul Meningkat Tajam

David Kurniawan
Selasa, 19 Januari 2021 - 13:27 WIB
Sunartono
Kasus Kematian Terpapar Covid-19 di Gunungkidul Meningkat Tajam Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, WONOSARI – Angka kematian pasien terpapar virus corona di Gunungkidul meningkat pesat di Januari 2021. Total hingga Selasa (19/1/2021) pagi ada 47 orang yang meninggal karena corona. Adapun 20 kasus kematian ini terjadi di Januari yang belum genap sebulan, sedangkan sisanya sebanyak 27 kasus terjadi sepanjang 2020.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, di awal 2021 jumlah warga yang tertular corona meningkat signifikan. Hal ini berdampak terhadap angka kematian yang ikut mengalami peningkatan.

Advertisement

BACA JUGA : Belasan Santri Terpapar Covid-19, Ponpes di Gunungkidul

“Yang meninggal dunia sudah ada 47 orang. Rinciannya 20 kasus terjadi di Januari ini,” kata Dewi kepada wartawan, Selasa .

Menurut dia, angka kematian akibat corona masih bisa bertambah. Hal ini dikarenakan proses penularan wabah masih terjadi di masyarakat. Sedangkan dari sisi layanan perawatan, di Gunungkidul memiliki fasilitas yang minim.

Dewi mencontohkan, hingga saat ini masih kekurangan tempat tidur kritikal untuk perawatan karena hanya memiliki lima tempat tidur saja. “Memang ada yang meninggal karena penyakit penyerta seperti jantung, tapi ada juga yang terlambat ditangani karena ruang perawatan penuh dan akhirnya meninggal,” katanya.

Menurut dia, pihaknya berusaha menambah fasilitas layanan dengan tempat kritkan. Rencananya minggu depan ada penambahan lima unit sehingga total ada sepuluh unit. “Penambahan ini sangat penting karena membantu dalam upaya penanangan,” ungkapnya.

BACA JUGA : Pasien Covid-19 di Gunungkidul Terus Meningkat

Ketua PMI Gunungkidul Iswandoyo mengatakan, untuk pasien yang meninggal karena corona dilakukan pemakaman secara ketat dengan standar corona. Menurut dia, sejak wabah ini muncul, sudah ada 287 pemakaman dengan standar corona.

Meski demikian, tidak semua yang meninggal seluruhnya disebabkan corona. Sebab, ada yang masih sebatas suspek, proable hingga adanya permintaan dari keluarga. “Di awal tahun ini, kami sudah melakukan pemakaman dengan standar corona sebanyak 31 jenazah,” katanya.

Menurut dia, untuk pemakaman ini menerjunkan sebanyak 15 relawan dan bertugas secara bergantian. Hal itu dilakukan agar menjaga kesehatan petugas agar tidak kelelahan, namun pada saat dibutuhkan harus siap memenuhi panggilan untuk membantu prosesi pemulasaraan.

BACA JUGA : Imbas Puluhan Pegawai Terpapar Corona

“Kadang sehari bisa memakamkan empat sampai lima jenazah. Jumlahnya tidak pasti, yang jelas saat dibutuhkan kami siam membantu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

9 Daerah di Jateng Berstatus Tanggap Darurat Bencana, Pj Gubernur: Tingkatkan Kesiapsiagaan

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement