Advertisement
Pengungsi Merapi di Glagaharjo Dipulangkan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Perubahan potensi bahaya erupsi Gunung Merapi ke arah Barat Daya, disikapi dengan Surat Edaran yang dikeluarkan Pemkab Sleman. Kebijakan tersebut tertuang salam SE Bupati No.361/0178.
Advertisement
SE tersebut ditujukan khusus tiga panewu di tiga kapanewon di lereng Merapi. Meliputi kapanewon Cangkringan, Pakem dan Turi, terkait antisipasi perubahan arah bahaya ancaman bencana erupsi Merapi sesuai rekomendasi dari BPPTKG. Dalam rekomendasi tersebut tersurat jika bahaya erupsi Merapi saat ini ke arah Barat Daya dengan hulu sungai Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Kali Putih.
BACA JUGA : Ratusan Pengungsi Merapi di Magelang Pulang ke Rumah
Terkait pergeseran bahaya tersebut, maka Pemkab mempersilahkan warga di pengungsian Glagaharjo untuk kembali ke rumah masing-masing. "Warga Kali Tengah Lor yang saat ini berada di barak pengungsian dapat dipulangkan ke daerah asal beserta ternaknya," kata Sekda Sleman Harda Kiswaya, Sabtu (23/1/2021).
Warga Kali Tengah Lor bisa kembali setelah penerapan Pembatasan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) berakhir pada 25 Januari mendatang. "Warga boleh kembali ke rumah masing-masing tetapi dengan tetap meningkatkan kewaspadaan. Jika terjadi kondisi kritis Merapi setiap saat, warga dapat diungsikan lagi," katanya.
BACA JUGA : Lansia Pengungsi Merapi Memilih bertahan di Pengungsian
Meski pun potensi bahaya Merapi saat ini ke arah Barat Daya, katanya, Pemkab tetap menutup kegiatan pertambangan pasir di sungai-sungai yang berhulu Merapi di kawasan rawan bencana (KRB) III. Selain itu, kawasan wisata dibolehkan beroperasi secara terbatas kecuali wisata yang masuk KRB III mulai Bukit Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo dan Wisata Religi Turgo.
"Bulan Januari-Februari ini masa musim hujan sehingga antisipasi terjadinya ancaman bencana sekunder Merapi berupa banjir lahar hujan di sungai yang berhulu Merapi harus diperhatikan," kata Harda.
Hingga kini, tercatat sebanyak 173 warga Kali Tengah Lor yang mengungsi di barak Glagaharjo, Cangkringan. Rinciannya 54 lansia, 20 anak-anak, 62 dewasa, 1 balita, 2 bumil, 12 ibu menyusui, 12 bayi, 8 disabilitas lansia dan tiga disabilitas dewasa. Adapun jumlah ternak yang diungsikan mencapai 63 ekor.
BACA JUGA : Bukan karena Merapi, Ini Alasan Pengungsi di Cangkringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Wapres Dorong DIY Perkuat Sinergi Dukung Swasembada Gula
- Curi 3 Kotak Amal dan Sangkar Burung, Dua Pria di Bantul Diamankan Polisi
- Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY Gagalkan Penyelundupan Sabu-Sabu Cair
- Pemkot Jogja Alihkan Pengelolaan Cadangan Beras dari PT Taru Martani ke Foodstation XT Square
- Wiyos Santoso, Ni Made dan Aris Eko Masuk Tiga Besar Kandidat Sekda DIY
Advertisement
Advertisement