Advertisement
Sehari, Longsor & Puluhan Pohon Tumbang Terjadi di Kulonprogo

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mencatat dampak dari hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kulonprogo pada Rabu (27/1/2021) sore telah menyebabkan 28 peristiwa pohon tumbang dan tanah longsor.
"Laporan sementara yang kami terima dari masyarakat, pamong kalurahan, kapanewon dan sukarelawan ada sekitar 28 kejadian. Saat ini kami masih melakukan asesmen dengan menerjunkan dua tim ke lokasi kejadian," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kulonprogo, Edi Wibowo, saat dihubungi, Kamis (28/1/2021) pagi.
Advertisement
BACA JUGA : Hujan Deras Sebabkan Pohon Tumbang dan Tanah Longsor
Dijelaskan untuk pohon tumbang dilaporkan terjadi di Kapanewon Wates, Panjatan, Lendah dan Nanggulan. Sedangkan tanah longsor ada di Kapanewon Samigaluh dan Girimulyo. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Untuk tanah longsor skalanya kecil, hanya menutup akses jalan dan sekarang sudah terkondisi. Yang pohon tumbang, hari ini juga sudah dibersihkan oleh tim di lapangan bersama warga sekitar lokasi," jelas Edi.
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kapanewon Girimulyo, Sutikno mengatakan dampak hujan lebat disertai angin kencang kemarin menyebabkan sejumlah peristiwa pohon tumbang di Girimulyo. Beberapa di antaranya menimpa rumah warga. "Ada dua kejadian yang menimpa rumah warga, akibatnya atap rumah rusak," ujar Sutikno.
Adapun dua rumah itu berada di Dusun Bulu, Kalurahan Giripurwo dan Dusun Sokomoyo, Kalurahan Jatimulyo. Kerugian akibat kejadian itu ditaksir mencapai lebih dari Rp2 juta. Atas kejadian itu, Tagana Girimulyo bersama warga sekitar telah melakukan kerja bakti membersihkan lokasi pohon tumbang tersebut.
BACA JUGA : Pohon Tumbang Saat Angin Kencang di Gunungkidul
Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Ariadi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada tetapi tidak perlu panik dengan adanya hujan lebat dan angin kencang di Kulonprogo. Apabila terjadi hujan lebat dengan durasi yang lama, masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan bencana longsor diminta untuk segera mengungsi.
Saluran air di area perbukitan juga harus selalu dicek. Jangan sampai ada genangan karena hal itu berpotensi menimbulkan longsor. "Seluruh informasi terkait kebencanaan ini sudah kami sebarkan ke masyarakat melalui peran pemerintah kelurahan dan kapanewon, sehingga diharapkan ini bisa jadi perhatian bersama," ucapnya.
BPBD kata Ariadi telah menyiapkan personil dan peralatan penanganan bencana untuk menghadapi potensi bencana di Kulonprogo saat puncak musim penghujan akhir Januari ini. Personil yang terlibat itu tak hanya dari unsur BPBD, melainkan juga tagana, hingga aparat kemanan meliputi TNI dan Polri.
BACA JUGA : Dampak Hujan Panjang di Sleman, Pohon Bertumbangan
Di samping itu BPBD juga terus memantau kelaikan Early Warning System (EWS) longsor yang terpasang di sejumlah titik di perbukitan menoreh. Untuk saat ini BPBD memastikan seluruh EWS yang berjumlah 91 unit berfungsi dengan baik.
"Kami juga berkoordinasi dengan DPUPKP, BBWSSO dan para relawan terkait pemantauan di Daerah Aliran Sungai (DAS) seperti Sungai Serang. Jika terjadi luapan, relawan akan langsung mengabarkan hal itu kepada warga sekitar agar bisa melakukan evakuasi dini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Siap-siap Gobyos! Ini Rekomendasi Warung Oseng Mercon di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cerita Penikmat Bakmi Jawa Pak Pele Kaget saat Dikunjungi Jokowi
- Sekda Jogja: Masjid Punya Kekuatan dalam Pemberdayakan Umat
- Jokowi Resmikan Jembatan Kretek 2 Bantul, JJLS Banten ke Banyuwangi Rampung Tahun Ini
- Putusan Kasasi Klitih Gedongkuning Dibocorkan, Keluarga Terdakwa Kaget Tak Terima
- Ditanya soal Tanah Tutupan Jepang Terdampak JJLS, Ini Jawaban Presiden
Advertisement
Advertisement