Advertisement
Masih Bergejolak, Merapi Semburkan 12 Lava Pijar, Kubah Lava Terus Tumbuh

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Meski relatif kecil, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih terus terjadi. Badan Penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi 12 guguran lava pijar pada Selasa (16/2/2021) dalam periode pengamatan 00.00 WIB-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan guguran lava pijar juga terjadi sebanyak 14 guguran lava pijar pada Senin (15/2/2021). “Guguran lava pijar memiliki jarak luncur maksimal 1,5 km ke arah barat daya,” ujarnya, Selasa (16/2/2021).
Advertisement
Masih terjadinya guguran lava pijar ini disebabkan karena memang kubah lava Gunung Merapi pun masih tumbuh. Seperti diketahui, per 4 Februari, BPPTKG menetapkan terdapat dua kubah lava dengan posisi yang pertama di barat daya dan yang baru di tengah kawah.
Kubah lava yang berada di sisi barat daya per Sabtu (13/2/2021) tercatat memiliki volume 295.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 38.900 meter kubik per hari dan rata-rata total pertumbuhan 10.000 meter kubik per hari. Sedangkan kubah lava kedua hingga hari ini masih belum terhitung volumenya lantaran terhalang cuaca.
BACA JUGA: Prilly Latuconsina Main ke Pantai Gunungkidul, Caption Fotonya soal Jodoh
Kubah lava kedua ini posisinya berada di dekat bukaan kawah yakni di sisi tenggara. Namun sampai saat ini, belum teramati adanya guguran material dari bukaan kawah tersebut. “Artinya guguran kemungkinan besar masih terjadi di dalam kawah. Dari data-data lain seperti deformasi, seismik dan asap belum ada perubahan signifikan,” ungkapnya.
Meski demikian pihaknya tetap mewaspadai jika sewaktu-waktu dapat terjadi awan panas karena kubah lava masih terus tumbuh. “Erupsi Merapi bersifat efusif, berjalannya sangat lambat. Magma yang menuju ke permukaan sangat pelan. Di bawah rata-rata erupsi Merapi pada umumnya yakni 20.000 meter kubik per hari,” katanya.
Dengan aktivitas ini, status Gunung Merapi saat ini masih tetap Siaga, dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

LKPP: Kementerian Lembaga Wajib Gunakan Produk Lokal TKDN 40 Persen
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Bangun Semangat Toleransi, Dialog Mahasiswa Antaragama Digelar Libatkan 7 Kampus
- Wamen PU Diana: Pembangunan Pasar Terban Jogja Selesai September 2025
- Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
Advertisement