Advertisement
Warga Terinfeksi Covid-19 Kembali Ditemukan, Klaster Hajatan Nikah di Kulonprogo Tambah 21 Orang

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster hajatan Bojong, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah 21 kasus, sehingga menjadi 34 kasus, dari total 3.113 kasus.
"Total positif Klaster Bojong sebanyak 34 kasus, dan masih menunggu hasil swab test sebanyak enam orang. Petugas kesehatan tingkat kecamatan masih melakukan tracing yang memiliki kontak dengan pasien terkonfirmasi," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kulonprogo Baning Rahayujati di Kulonprogo, Rabu (10/3/2021).
Advertisement
Ia menduga awal Klaster Bojong berawal dari dari kegiatan hajatan nikah. Kemudian, ada yang sakit namun ikut membantu dalam hajatan tersebut pada 17 Februari 2021. Setelah hajatan nikah, warga baik dari padukuhan 10 dan 9 di Desa Bojong kembali beraktivitas dengan mengumpulkan massa yang cukup banyak. Yakni, kegiatan kerja bakti pada 27 Februari 2021.
BACA JUGA: Sejumlah Pohon Tumbang, Ini Tiga Wilayah di Bantul yang Dilanda Hujan Es
"Ditambah 27 Februari 2021 ada kegiatan bersama lagi di wilayah tersebut yakni kerja bakti di padukuhan 10. Kebetulan, warga dari padukuhan 9 juga ikut membantu. Setelah kegiatan kerja bakti ada kegiatan makan bersama. Informasinya ada yang tidak memakai masker. Ibu-ibu juga sebelumnya ikut memasak untuk diberikan kepada warga yang kerja bakti.
Dari 12 kasus positif COVID-19 pertama di Klaster Hajatan Bojong diketahui satu orang memiliki warung kelontong. Artinya, satu pasien positif COVID-19 sudah melakukan interaksi dengan sejumlah orang yang jumlahnya tidak sedikit.
"Mereka yang terkonfirmasi positif melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing karena hanya bergejala ringan. Gejala anosmia. Badan tidak enak. Dikiranya karena gotong royong membantu tetangga, terus kecapean, ternyata terpapar COVID-19," imbuhnya.
Disinggung mengenai penutupan kantor Desa Bojong, Kecamatan Panjatan, Baning mengatakan penutupan dilakukan hingga hasil uji swab PCR kepada 17 pamong desa keluar. "Penutupan sampai menunggu hasil dari swab PCR yang dilakukan kepada pamong praja. Kalau ada yang positif, nanti akan diisolasi," katanya.
Selain itu, hari ini ada penambahan pasien terkonfirmasi sebanyak 46 pasien, sehingga total kasus di Kulon Progo sebanyak 3.113 kasus. Adapun rinciannya 42 isoolasi rumah sakit, 320 isolasi mandiri, 2.162 selesai isolasi, 526 sembuhh, dan 63 meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Targetkan Bangun 120 Kilometer Jalan Desa Setiap Tahun
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
Advertisement
Advertisement