Advertisement
Vaksin Astrazeneca Mulai Digunakan di Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Vaksinasi Covid-19 di Gunungkidul mulai menggunakan vaksin dari Astrazenca.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Gunungkidul Abdul Azis mengatakan vaksin yang digunakan tidak hanya Sinovac. Vaksin Astrazeneca juga mulai dipergunakan kepada calon penerima vaksin di Gunungkidul. “Hari ini [kemarin] sudah mulai dipergunakan di puskesmas-puskesmas,” kata Azis kepada wartawan, Rabu.
Advertisement
BACA JUGA: Kekerasan Jalanan di Sleman Libatkan Ormas, Satu Orang Tewas
Dia menjelaskan, di tahap awal, Gunungkidul mendapatkan jatah vaksin 10.004 dosis dan cukup untuk vaksinasi bagi 10.000 orang. Rentang waktu penyuntikan Astrazeneca lebih lama karena jaraknya selama tiga bulan dari penyuntikan pertama. “Kalau Sinovac rata-rata dua minggu,” ungkapnya.
Ia memastikan tidak ada masalah penggunaan vaksin Astrazaneza di Gunungkidul. Hal ini dikarenakan yang digunakan memiliki seri yang berbeda dengan yang dihentikan oleh Pemerintah Pusat.
“Yang dihentikan adalah Astrazeneca no batch CTMAV 547, sedangkan yang kami pakai jenis Astrazeneca no bath CTMAV 548 sehingga tidak ada masalah sehingga vaksinasi terus dilaksanakan,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty. Menurut dia, vaksinasi masih terus berjalan. “Vaksinasi juga sudah menyasar untuk kelompok lansia,” kata Dewi.
Sasaran vaksinasi di Gunungkidul mencapai 70% populasi penduduk di Gunungkidul. Sekarang sudah ada sekitar 48.000 warga yang divaksinasi. “Kelancaran vaksinasi juga sangat bergantung dengan distribusi dari pemerintah karena pemkab tidak bisa melakukan pengadaan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Melihat Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bantu Tingkatkan Konsentrasi Selama UTS, Fapet UGM Bagikan Ratusan Telur Ayam Gratis Kepada Mahasiswa
- Optimalkan TPS3R dan Insinerator, Pemkot Jogja Optimistis Mampu Olah 235 Ton Sampah per Hari
- MBG Jadi Potensi Pasar Perikanan untuk Tingkatkan Konsumsi Ikan DIY
- Kebersihan Malioboro, Kusir Bawa Parfum untuk Semprot Kencing Kuda
- Cegah Penyebaran Antraks, Ternak di Zona Merah Gunungkidul Akan Divaksin
Advertisement