Advertisement
Update Merapi: Awan Panas Meluncur Sejauh 2 Kilometer, 13 Lava Pijar Teramati
Tangkapan layar terjadinya awan panas di lereng Barat Gunung Merapi, Senin (6/12/2021) - Ist
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Gunung Merapi teramati memuntahkan satu awan panas pada Rabu (2/2/2022) sore. Sejumlah guguran lava pijar juga teramati pada hari yang sama. Sementara cuaca di sekitar puncak turun hujan mulai siang hingga sore.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan awan panas teramati pukul 15.58 WIB. “Tercatat dengan amplitudo 13 mm dan durasi 129 detik. Jarak luncur 2 km ke arah sungai Bebeng atau barat daya,” ujarnya.
Advertisement
Pada hari yang sama dalam periode pengamatan pukul 00.00 WIB-12.00 WIB, tercatat guguran lava pijar sebanyak 13 kali dengan jarak luncur maksimal 2 km ke arah barat daya. “Hujan di puncak tercatat mulai pukul 14.11 WIB dengan total curah hujan 10 mm,” katanya.
Awan panas dan guguran lava pijar berasal dari kubah lava barat daya. Berdasarkan pengamatan terakhir, kubah ini memiliki volume 1.670.000 meter kubik. Sementara pada kubah tengah kawah, volumenya sebesar 3.007.000 meter kubik.
BACA JUGA: Positif Covid-19, Wakil Bupati Kulonprogo Ternyata "Korban" Klaster Mantenan
Dengan tingkat aktivitas ini, status Gunung Merapi saat ini masih Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Ketika terjadi hujan, masyarakat yang masih beraktivitas di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi agar mewaspadai bahaya lahar. “Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus Korupsi, KPK Tegaskan Biro Haji Harus Kooperatif Saat Diperiksa
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jalan Prambanan-Lemahbang Diharapkan Dongkrak Ekonomi
- Dispar Bantul Alami Kendala Tarik Retribusi di Pos Baru Parangtritis
- Dimas Diajeng Jadi Agen Promosi Wisata Selatan DIY
- Hanyut Diterjang Arus, Jembatan Apung Swadaya di Kali Progo Rusak
- Pupuk Subsidi Turun Harga, Penyaluran di Gunungkidul Diawasi Ketat
Advertisement
Advertisement



