Advertisement

Pesan Mendalam, Akademisi: Calon Rektor UGM Harus Sudah Selesai dengan Dirinya

Lugas Subarkah
Rabu, 13 April 2022 - 13:07 WIB
Bhekti Suryani
Pesan Mendalam, Akademisi: Calon Rektor UGM Harus Sudah Selesai dengan Dirinya Kampus UGM - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Calon rektor UGM diharapkan mampu menjadi katalisator transformasi dalam berbagai aspek serta mengawal perubahan. Ia harus mampu membuka ruang dan kanal imajinatif kolektif, membudayakan dialog, mendorong kontestasi dan kolaborasi ide.

Hal ini disampaikan Dosen Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM, Gabriel Lele, dalam diskusi Forum Sarasehan Dosen yang menjadi rangkaian acara Sarasehan Nyawiji Menuju UGM-1, Selasa (12/4/2022). Acara dilakukan secara daring dan disiarkan melalui kanal Youtube Universitas Gadjah Mada.

Advertisement

Ia membayangkan calon rektor UGM nantinya merupakan figur yang sudah selesai dengan dirinya. "Rektor menjadi terminal, bukan halte menuju terminal berikutnya. Jadi, tugas rektor benar-benar menjadi katalisator serta mengawal perubahan," ujarnya.

Tak hanya itu, calon rektor menurutnya juga diharapkan mampu membuka ruang dan kanal imajinatif kolektif, membudayakan dialog, mendorong kontestasi dan kolaborasi ide, sehingga benar-benar mampu mengawal perubahan.

BACA JUGA: Didesak BEM UI Buka Big Data Pemilu, Jawaban Luhut: Kamu Enggak Berhak Nuntut Saya

Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Mudasir, menyebutkan ada beberapa tantangan UGM ke depan dalam berbagai aspek mulai dari pendidikan dan pengajar, pengabdian masyarakat, publikasi dosen, sumber daya manusia (SDM) dosen, serta manajemen dan tata kelola.

Ia berharap rektor UGM terpilih nantinya membuat terobosan mengurai persoalan yang dihadapi. Ia mencontohkan pada aspek SDM dosen, masih terjadi ketidakseimbangan antara rasio mahasiswa-dosen, doktor-non doktor, guru besar-non guru besar.

“Berikutnya, beban dosen di luar mengajar dan membimbing hingga persoalan jenjang karier dan kenaikan pangkat dan jabatan dosen serta isu pengangkatan guru besar, profesor emiritus dan profesor tidak tetap,” katanya.

Dalam aspek manajemen dan tata kelola, UGM masih dihadapkan pada persoalan manajemen yang gemuk dimana lebih dari 40 persen dosen adalah pejabat. Hal itu menyebabkan tidak tersedia lagi ruang dan waktu untuk pengembangan diri dan keilmuan.

Lalu, sekat antar fakultas, pusat studi, lembaga, departemen yang masih tebal sehingga kerja sama, sinergi dan pembagian sumber daya tidak optimal. Selanjutnya di aspek publikasi dosen, jumlah publikasi yang tinggi belum diimbangi dengan sitasi yang memadai dan sebaran yang tidak merata antar bidang studi.

Publikasi yang merupakan joint publication dengan institusi terkenal masih terbatas dan sejumlah persoalan lainnya. Forum Sarasehan Dosen merupakan rangkaian acara Sarasehan Nyawiji Menuju UGM-1.

Kegiatan sarasehan terbagi dalam lima agenda, sebelumnya telah berlangsung Forum Sarasehan Tenaga Kependidikan (9/4/2022) dan Forum Sarasehan Mahasiswa (10/4/2022). Selanjutnya pada Kamis (14/4/2022) akan diadakan Sarasehan Forum Guru Besar dan terakhir Forum Sarasehan Alumni pada Sabtu (16/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement