Advertisement
Sempat Mogok Beroperasi, Jagal Sapi Segoroyoso Bantul Kembali Beroperasi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Sempat mogok selama tiga hari tidak melakukan pemotongan sapi karena imbas dari merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi, kini jagal di Kalurahan Segoroyoso yang tergabung dalam Kelompok Pedagang Daging Sapi Desa Segoroyoso (KPDSDS), Kapanewon Pleret, Bantul sudah beroperasi kembali dan memasok daging sapi ke pasar-pasar di Bantul dan luar Bantul.
“Sudah mulai memotong sapi lagi terhitung sejak Jumat tengah malam lalu,” kata salah satu anggota KPDSDS, Nugroho saat dihubungi Minggu (5/6/2022). Namun meski jagal sapi di Segoroyoso sudah beroperasi, jumlah sapi yang dipotong masih terbatas karena minimnya pasokan sapi dari luar daerah.
Advertisement
Menurut dia, di luar daerah sejumlah pasar hewan masih tutup sebagai antisipasi merebaknya wabah PMK, sehingga sapi yang masuk ke Bantul masih dibatasi. Padahal 90% sapi yang dipotong di Segoroyoso adalah sapi dari luar Bantul.
Jagal Segoroyoso sementara ini masih mengandalkan sapi-sapi lokal dari peternak di Bantul, namun jumlahnya terbatas karena sebagian besar sapi peternak di Bantul adalah betina produktif yang dilarang untuk dipotong.
Akibatnya setiap jagal yang biasanya bisa memotong 3-5 ekor sebeluma ada wabah PMK, saat ini hanya bisa memotong 1-2 ekor sapi. Minimnya pasokan sapi membuat jagal juga membatasi pasokan daging sapi kepada para pedagang di pasar-pasar.
“Ya mau bagaimana lagi jumlah sapinya juga masih terbatas sehingga pasokan ke pedagang juga kita batasi. Jadi istilahnya kita bagi-bagi supaya semua kebagian dan dapat berjualan kembali,” ujar Nugroho.
BACA JUGA: Haryadi Ditangkap KPK, Warga Cukur Gundul di Balai Kota Jogja
Lebih lanjut Nugroho mengatakan beroperasinya kembali jagal Segoroyoso karena merasa kasihan terhadap para pedagang daging sapi yang tidak berjualan selama iga hari. Dampaknya juga terasa sampai pengusaha katering, pelaku usaha kuliner yang mengandalkan bahan baku dari daging sapi, seperti pedagang bakso dan sebagainya.
Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir terhadap pasokan dading sapi dari Segoroyoso karena sapi-sapi yang dipotong dipastikan aman dan terbebas dari PMK karena sebelum dipotong sudah melalui pemeriksaan dari dokter hewan.
“Sapi-sapi dari peternak Bantul aman dan penanganannya juga lumayan bagus baik dari sisi pengobatan maupun peberian vitamin dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo mengatakan sampai Kamis sore lalu, jumlah sapi dan domba yang terkena PMK sebanyak 272 yang tersebar di sejumlah kapanewon. Hewan ternak yang terindikasi PMK tersebut sudah dikarantina dan dilakukan pengobatan supaya tidak menyebar. Ia juga memastikan pasar hewan di Bantul tidak ada yang tutup, “Semua pasar hewan di Bantul tidak tutup seperti di daerah lainnya, namun pengawasan kita perketat agar sapi-sapi yang dijual benar-benar sehat dan terbebas dari berbagai penyakit,” ujar Joko.
Joko menambahkan sebenarnya sapi atau domba yang terkena PMK masih bisa dipotong dan dagingnya layak dikonsumsi setelah dimasak. Hanya tidak diperkenankan untuk mengkonsumsi bagian kepala dan juga kaki. Sebab wabah PMK diakuinya bukan kategori zoonosis atau penyakit hewan yang bisa menularkan kepada manusia.
Meski demikian pihaknya tetap merekomendasikan agar para jagal sapi memotong sapi-sapi yang benar-benar sehat dan terbebas dari segala macam penyakit termasuk PMK. Supaya daging yang dikonsumsi masyarakat benar-benar memenuhi ASUH atau Aman, Sehat, Utuh, dan Halal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement