Advertisement

Soal Limbah Pabrik Kulit Piyungan, Pemkab: Tahun Ini Pembangunan IPAL Kelar

Catur Dwi Janati
Minggu, 12 Juni 2022 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Soal Limbah Pabrik Kulit Piyungan, Pemkab: Tahun Ini Pembangunan IPAL Kelar Warga menunjukkan saluran air yang diduga sempat tercemar limbah pembuangan pabrik kulit di Sitimulyo, Piyungan, beberapa waktu lalu.(Harian Jogja/Arief Junianto)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di sekitar kawasan industri kulit Sitimulyo, Piyungan ditargetkan rampung tahun ini. Keberadaan IPAL diharapkan bisa meningkatkan kualitas air yang ada di sekitar kawasan industri kulit.

"Beberapa bulan mungkin ada yang menanyakan soal perkembangan IPAL yang diperuntukkan untuk kawasan industri kulit yang ada di Sitimulyo. Jadi intinya tahun ini sudah dianggarkan untuk penyelesaian bangunannya di tahun ini pula," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Nugroho, Sabtu (11/6/2022).

Advertisement

BACA JUGA: Tahapan Sudah Dimulai, Bawaslu Buka Pendaftaran Pemantau Pemilu

IPAL di kawasan industri kulit dibangun oleh Pemkab Bantul dengan anggaran APBD Kabupaten Bantul. Pembangunan IPAL tersebut disebutkan Ari setidaknya menghabiskan anggaran kurang lebih Rp3,8 miliar.

Proses pembangunan IPAL industri kulit akan dilakukan selama 150 hari kerja sampai akhir tahun ini atau sekitar lima bulan. Bila lancar, Ari memperkirakan pembangunan fisik IPAL akan berlangsung mulai Agustus nanti.

"Saat ini dokumen sudah masuk di bagian pengadaan barang dan jasa untuk siap ditender perusahaan," terangnya.

Diakui Ari, ada sekitar 10-11 pabrik kulit di kawasan Sitimulyo, Piyungan. Pabrik-pabrik tersebut disebutkan Ari telah memiliki IPAL. Pembangunan IPAL oleh Pemkab Bantul menurutnya digunakan untuk pengolahan lanjutan.

"Instalasi yang yang kami bangun itu untuk proses lebih lanjut. Sehingga nanti harapan kedepan kuliatas [air] yang dibuang ke badan sungai itu semakin baiklah. Sehingga tidak berpotensi menimbulkan pencemaran atau dampak lingkungan," jelasnya.

Instalasi yang dimiliki tiap-tiap pabrik rutin dipantau. Dari hasil pantauan, meski kualitas yang ada saat ini sudah baik, kualitas air tetap harus ditingkat. "Limbah kulit itu kan memang berbeda dengan aktivitas industri yang lain, jadi kalau industri kulit banyak menghasilkan output-nya limbah cair," terangnya.

Harapannya IPAL di kawasan industri kulit sudah bisa dimanfaatkan mulai tahun depan. Bila sudah beroperasi, Ari berharap limbah hasil olahan industri kulit yang dibuang ke badan sungai itu sudah memenuhi baku mutu. "Kualitasnya jadi semakin baik, semakin jauh di bawah baku mutu," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement