Advertisement
Terlahir Tak Memiliki Tangan dan Kaki, Lili Bisa Produktif di Internet
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN– Kimberly Aprilia Harefa perempuan berusia 26 tahun ini tak memiliki tangan dan kaki. Padahal Lili, sapaan akrabnya ingin sekali membantu ibunya berjualan tempe dan lele penyet. Apa yang bisa dia kerjakan?
Lili seorang tuna daksa asal Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur. Lili anak pertama dari dua bersaudara. "Selama ini aku belum bisa beri apa-apa buat keluarga. Sekarang nggak nyangka juga bisa dapat uang dari live streaming online," kata Lili yang hadir pada diskusi “Difabel Bisa Produktif di Internet” melalui platform Live Streaming GoPlay, Kamis (16/6/2022).
Advertisement
Lili membagi pengalamannya kepada banyak pemirsa dalam disksusi live streaming GoPlay tersebut. Bagaimana ia berselancar di dunia online untuk terus kreatif sekaligus memiliki pergaulan yang tiada batas. Menurutnya, live streaming berbeda dengan aplikasi online lain yang dia tidak bisa langsung mendengar respons dari penontonnya.
Lili banyak bertemu teman baru saat live dan bahkan memiliki penggemar setia yang selalu hadir tiap kali dia live di GoPlay. "Namanya Yonathan siswa SMP dari Tangerang. Yonatan rajin memberi komen dan membalas komen-komen lain yang masuk. Obrolan dengan Yonatan bisa seru, sambil lihat-lihat gambar. Selain Yonatan, ada juga akun Ikadakimas dan Alim dari jogja,” kata Lili.
Baca juga: BRI Terus Dorong Difabel untuk Mandiri dan Berdaya
Lili semakin bersemangat karena ia menerima banyak virtual gift dari penonton dan penggemarnya yang dia dapatkan setiap live. "Nilainya besar sekali lebih dari gaji saya. Sekali live bisa sampai Rp200.000. Senang sekali pokoknya mau buat bantu ibu buka warung penyetan," ungkap Lili.
Lili awalnya hanya memiliki penghasilan tetap tak sampai Rp1 juta sebulan sebagai HRD sebuah lembaga khusus untuk difabel. Bila ia sukses di platform Live Streaming, Lili mengaku akan mencoba aktif di Instagram. Dia ingin mendalami dunia konten kreator. "Instagram sama GoPlay tampaknya cocok untuk teman-teman difabel. Karena tidak sesulit bikin video di Youtube ya," kata Lili.
Koordinator Jogja Startup Foundation (JSF), Anggoro, mengatakan kasus-kasus seperti Lili banyak sekali terjadi di seluruh dunia. Lili kemudian menjajal aneka peluang media sosial untuk mendapat atensi sehingga bisa dapat teman sekaligus kalau bisa ya pendapatan tambahan.
"Tapi platform yang mengharuskan memiliki followers lebih dulu ternyata kurang cocok untuk profil seperti Lili," kata Anggoro dalam diskusi tersebut.
Menurut Anggoro, platform live streaming memungkinkan penonton memberi virtual gift yang bisa diuangkan sehingga cocok sebagai ruang bagi orang-orang seperti Lili. Platform tersebut, lanjut Anggoro, elemennya bukan hanya hiburan, keren-kerenan, gosip-gosipan tetapi juga berisi inspirasi, rasa ingin mendukung dari para penonton pada Lili.
"Lili kemudian mencoba menggambar live di GoPlay dan hasilnya lumayan. Lili semangat sekali dan mengajak teman-temannya untuk juga ikut live streaming," papar Anggoro.
Menurut Anggoro, penonton Lili saat Live Streaming tidak terlalu banyak antara 40-100 orang namun mereka bisa langsung berinteraksi dan berbagi. "Lili bahkan bisa memutarkan lagu permintaan penontonnya dari laptopnya, bahkan ikut bernyanyi, dan kemudian bercakap, dan menerima semangat tiap kali dia menggerakkan mulutnya,” kata Anggoro. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement