Terjebak di Dalam Kantor, Seorang Remaja Jadi Korban Kerusuhan di Babarsari
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Seorang remaja berinisial KP, 18 menjadi korban salah sasaran saat kerusuhan di Babarsari Senin (4/7/2022) kemarin. Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan laporan diterima kemarin sore sekitar pukul 17.27 WIB.
Seorang Pengacara Heru Nugroho, 45 menyampaikan laporan anaknya KP, 18 menjadi korban kerusuhan area Babarsari. Berdasarkan laporan ini, tindak lanjut akan segera dilakukan penegakan hukum.
Advertisement
"Yang bersangkutan melaporkan atas peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan. Saya katakan terlapor itu tidak dikenal oleh pelapor maupun oleh anaknya," ucapnya, Selasa (05/07/2022).
Dia menjelaskan penyerangan terjadi pada pukul 11.30 WIB berlokasi di Firma DHEN & Partners di Pertokoan Kledokan Raya nomor 68, Babarsari, Caturtunggal. Akibatnya beberapa kaca di tempat kerjanya pecah.
"Anaknya mendapatkan hantaman batu besar," jelasnya.
BACA JUGA: Bersihkan Lokasi Bekas Kerusuhan di Babarsari, Petugas Temukan Ini
Dihubungi secara terpisah, Heru Nugroho mengatakan siang itu anaknya berkirim pesan jika terjadi peristiwa bakar-bakar. Dia meminta agar anaknya tidak keluar kantor dan tetap berhati-hati di dalam ruangan.
Kemudian anaknya kembali kirim pesan jika mendapat penyerangan. Heru pun terkaget-kaget karena merasa tidak ada hubungan dengan kelompok yang melakukan kerusuhan siang itu.
"Diserang pakai batu, karena dia kaget dia mau melarikan diri sebelum keluar kena percikan kaca di lengan kiri dan dia kena batu di dada kiri," paparnya.
Setelah itu mereka merangsek masuk 5-10 orang dan merusak sejumlah barang. Anaknya mendapat ancaman karena ketakutan KP memohon ampun, sampai akhirnya salah satu orang memberikan kesempatan pada KP untuk keluar meninggalkan kantor.
"Dengan kondisi terluka karena terkena batu besar. Ada yang selamatkan dia di situ saya telepon teman dan ada beberapa yang menolong," paparnya.
Selanjutnya KP mendapat penanganan lebih lanjut di Rumah Sakit JIH. Selain luka-luka, menurutnya KP juga mengalami trauma psikis. Saat ini dia sebut KP sudah dibawa pulang dan beristirahat di rumah.
"Kalau mereka antar kelompok ada masalah selesaikan bukan kemana-mana termasuk kami enggak tahu apa-apa. Bukan juga bagian dari mereka," sesalnya.
Dia meminta agar penganan kasus ini dilakukan secara serius sehingga tidak timbul korban-korban lain di kemudian hari. Heru menyebut peristiwa yang menimpa anaknya menjadi sebuah pukulan berat.
"Tegakkan aturan, sehingga tidak menimpa orang lain," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Angka Konsumsi Ikan oleh Masyarakat Bantul Masih Rendah
- Ini Upaya Kampus Muhammadiyah Mengantisipasi Judol di Kalangan Mahasiswa
- Pilkada 2024, Kampanye Akbar di Sleman Hanya Dilakukan Dua Kali
- Bangun SDM Unggul, Paslon 2 Hasto Wawan Siap Kerja Keras Bangun Sistem Pendidikan Pro Rakyat
- Ketua DPP PDIP Esti Wijayati Sebut Rekam Jejak Hasto-Wawan Baik, Yakin Menangkan Pilkada
Advertisement
Advertisement