Advertisement
Di Depan Watannas, Ini yang Dibeberkan Sultan soal Strategi Kemandirian Pangan DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Gubernur DIY Sri Sultan HB X bertemu dengan para petinggi Dewan Ketahanan Nasional (Watannas) di Gedhong Pracimasono, kompleks Kepatihan, Rabu (24/8/2022).
Pemda DIY memaparkan sejumlah strategi ketahanan pangan untuk dapat diadopsi Watannas diterapkan di daerah lain. Salah satu konsep yang dinilai menarik adalah pengelolaan bahan pangan jenis kedelai hingga beras dengan sistem resi gudang (SRG).
Advertisement
Sultan HB X mengatakan dalam kesempatan itu Pemda DIY mempresentasikan di hadapan para petinggi Watannas soal apa saja yang sudah dilakukan untuk bisa mencapai kemandirian pangan.
BACA JUGA: Kesaksian Warga Melihat Penyerangan Berujung Korban Tewas di Sekitar Asrama Papua Jogja
Watannas menyerap terkait dengan konsep kemandirian pangan DIY untuk menjadi bahan masukan ke presiden terkait langkah ketahanan pangan ke depan.
“Ingin membandingkan karena Watannas bisa langsung merekomendasikan ke Presiden. Beliau memyerap dan melihat di tempat lain apa yang akan direkomendasikan ketika dijelaskan ke Presiden,” kata Sultan seusai bertemu dengan petinggi Watannas di Kepatihan, Rabu.
Raja Kraton Ngayogyakarta mengungkap, salah satu yang disampaikan terkait dengan kemandirian pangan itu di antaranya program 15.000 hektare yang khusus untuk ditanami tanaman pangan.
Meski demikian di luar angka tersebut petani masih memiliki lahan untuk bercocok tanam jenis lain. Sehingga produksi padi DIY sekitar 850 ton per tahun dan masih surplus karena yang dikonsumsi hanya 680 ton.
“Sisanya bisa dijadikan stok pangan, diserap PNS lewat kebijakan beli beras petani. Supaya tidak merugikan tapi bisa menghasilkan padi cukup untuk masyarakat sendiri. Sehingga punya lumbung mataram,” katanya.
Sekretaris Jenderal Wantannas, Laksdya TNI Harjo Susmoro mendorong penerapan SRG untuk menciptakan ekosistem ketahanan pangan kebutuhan antardaerah. Penerapan SRG menjadi penting di era saat ini demi menjaga ketahanan pangan di masa krisis pangan dan meningkatkan taraf hidup petani.
BACA JUGA: Merah Putih Carnival Teras Malioboro 1
Penerapan SRG menjadi salah satu langkah untuk mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras. Akan tetapi selain beras, saat ini pelaksanaan SRG secara nasional telah mencakup 20 komoditas, meliputi pangan pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan, maupun pertambangan.
"Tidak menututp kemungkinan dimasa krisis pangan ini nantinya komoditi yang dapat disimpan dengan skema SRG akan bertambah. Pemerintah akan mengoptimalkan pelaksanaan Undang-undang nomor 9 Tahun 2006 junto Undang-undang No.9 Tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang, lewat serangkaian kebijakan,” katanya.
Pemerintah akan menginventarisasi ulang komoditi kategori barang pokok dan vital yang memiliki dampak kepada hajat hidup orang banyak. Kemudian membuka akses pasar bagi produk yang dihasilkan pengelola gudang SRG melalui mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMD) sebagai lembaga pengungkit perekonomian desa.
“Selain itu perlu pengenalan model pembiayaan syariah sebagai alternatif pembiayaan keuangan," ucapnya.
Pembantu Deputi Urusan Lingkungan Strategis Nasional Setjen Watannas, Marsma TNI Sugeng Wiwaha menambahkan salah satu keunggulan ketahanan pangan DIY yang sedang diamati Watannas adalah produktivitas kedelai yang ditangani dengan sistem resi gudang di Bantul.
Cara pengolahan pangan yang efektif seperti jenis kedelai di Bantul ini nantinya akan diupayakan bisa diterapkan di daerah lain. Sehingga bisa sama-sama memiliki ketahanan pangan.
"Kedelai yang DIY ini memang sedang kami amati dan nanti hasilnya akan kami laporkan ke Bapak Presiden sebagai langkah kami selanjutnya di bidang pangan. Semoga bisa ditiru daerah lain, DIY punya keunggulan yang perlu kami angkat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Video Viral Balon Udara Mendarat di Landasan Pacu Bandara YIA Kulonprogo Jogja
- 10 Ucapan Hari Kartini 2024 yang Penuh Makna dan Menebarkan Inspirasi
- BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
- Relawan Yuni-Dedy 2015 Kumpul Lagi di Kedawung Sragen, Persiapan Jelang Pilkada
Berita Pilihan
Advertisement
Pelajar Meninggal saat Seleksi Paskibra Sempat Alami Kejang dan Mulut Keluar Busa
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement