Baru Ada di Satu Titik, Segini Kebutuhan Ideal Markas Damkar di Kulonprogo
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO — Penambahan markas komando pemadam kebakaran (mako damkar) dinilai perlu dilakukan untuk meningkatkan respons time pemadaman kendaraan di titik kebakaran. Selain tambahan mako, penambahan armada mobil pemadam kebakaran juga dibutuhkan untuk mengatasi potensi kebakaran yang ada di Kulonprogo.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Joko Satyo Agus Nahrowi menerangkan perlu adanya penambahan markas komando (mako) damkar di Kulonprogo.
Advertisement
Pasalnya saat ini armada damkar hanya stand by di satu mako damkar di Kulonprogo yang berada di Wates. Sementara untuk mencapai standar respons time kurang dari 15 menit di seluruh area Kulonprogo akan sulit bila hanya ada satu mako damkar.
"Butuh banget [penambahan mako damkar]. Untuk kulonprogo mestinya minimal empat mako. Wates, di Nanggulan sekarang baru kami bangun, ini kan perlu armada, kemudian di Galur atau Lendah yang satu di Temon," ujarnya dikutip pada Minggu (4/9/2022).
BACA JUGA: Minibus vs Motor Matik di Kulonprogo, Dua Orang Luka
Saat ini mako damkar di daerah Nanggulan tengah rampung dibangun. Berlokasi di dekat area Puskeswan, mako damkar Nanggulan nantinya setelah diserahterimakan masih membutuhkan armada damkar dan petugas yang ditugaskan di sana.
Meski bangunan mako damkar Nanggulan telah rampung, Joko menjelaskan bila penambahan armada damkar baru mungkin terealisasi pada 2023.
Sementara untuk tahun depan belum ada lagi pembuatan mako damkar dan baru mungkin ada kembali pada 2024 "Belum [penambahan mobil damkar] pengadaan tahun depan. Tahun depan kayaknya dianggarkan satu," ucap dia.
Salah satu keberadaan malo damkar yang dinilai penting adalah di kawasan Temon. Joko menilai dengan keberadaan bandara internasional dan disusul pembangun sejumlah hotel di sekitarnya, perlu ada mako yang resprestantif di Temon.
"Di Temon itu kan ada bandara dan hotel-hotel bertingkat itu kalau tidak ada mako damkar yang representatif nanti kalau terjadi kebakaran, akan sangat merepotkan dan memalukan," ucap dia.
"Kalau untuk bangunan 20 lantai tetapi kemampuan damkar kami hanya sampai enam lantai kan lucu. Mestinya kan sarprasnya lebih canggih untuk di sana, di mako Temon itu," imbuh dia.
Joko menambahkan, selama ini bila terjadi kebakaran di daerah di Temon untuk mencapai respons time 15 menit dari mako damkar Wates tidak memungkinkan untuk sampai ke sana. Menurutnya, mestinya di Temon ada mako damkar sendiri dengan spesifikasi khusus. "Karena di sana ada bandara, hotel, maka armada juga tidak harus banyak. Itulah, makonya pun harus lebih besar," ujarnya.
Dari empat mako damkar yang dibutuhkan, masing-masing mako menurut Joko paling tidak memiliki dua unit mobil pemadam kebakaran. "Kalau di Temon itu mestinya lebih, bisa dua, bisa empat dan harus spesialisasi menjangkau gedung beberapa meter harus ada tangganya ada macam-macam," tambahnya.
Melalui empat mako yang tersebar di empat titik, diharapkan respon time dalam menjangkau lokasi kebakaran akan makin cepat. Tidak harus menunggu damkar dari Wates untuk menjangkau wilayah-wilayah pelosok.
"Kalau di Nanggulan ya itu mereka dekat untuk mencapai wilayah Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo dan Nanggulan sendiri. Kemudian kalau daerah Galur sendiri bisa menjangkau daerah Lendah, Panjatan itu masih bisa di-cover dari Galur, yang Temon itu jelas kan wilayahnya wilayah daerah bandara di sana ada hotel berbintang, hotel bertingkat tinggi temasuk wilayah sekitar, ya daerah Kokap selatan daerah Karangwuni, Kulwaru dan selingkungannya situ. Jadi respons time-nya kan bisa cepat," tegasnya.
Ketua Komisi III DPRD Kulonprogo, Nur Eni Rahayu menuturkan perlu ada penambahan pelaratan pencegahan dan penanganan kebakaran di BPBD Kulonprogo.
Komisi III DPRD Kulonprogo yang membidangi persoalan penambahan bencana menilai penambahan armada maupun mako diharapkan bisa cepat dalam memadamkan kebakaran.
"Terkait kebakaran antisipasi yang dilakukan di Kulonprogo sejauh ini baru sosialiasi dan yang dilaksanakan di masyarakat, kita sama-ama menjaga. Tapi secara peralatan di BPBD masih jauh dari kata memadai, jadi tentu saja idealnya tidak hanya satu [mako] pemadam kebakaran tapi perlu tambahan armada untuk pemerataan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
Advertisement
Advertisement