Advertisement

Pembayaran Parkir Digital di Jogja Makin Banyak, Ini Lokasinya

Yosef Leon
Selasa, 06 September 2022 - 18:27 WIB
Budi Cahyana
Pembayaran Parkir Digital di Jogja Makin Banyak, Ini Lokasinya Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja berencana memperluas layanan pembayaran parkir digital, yakni di Tempat Khusus Parkir (TKP) Sriwedari dan Senopati. Sejak Maret lalu Dishub telah melakukan uji coba pembayaran parkir digital di dua tempat yaitu Jalan Prof. Herman Yohanes dan Limaran sebagai dukungan terhadap gerakan cashless

"Rencana akan kami perluas di Senopati dan Sriwedari. Tapi kami siapkan sosialisasi dulu kepada pengelola dan petugas parkirnya, sasarannya nanti adalah parkir bus," kata Kepala Bidang Perparkiran Dishub Kota Jogja, Imanudin Aziz, Selasa (6/9/2022). 

Advertisement

BACA JUGA: Duh, Data 3.000 PNS Bocor dan Dijual Bebas! Isinya NIK hingga Rekening

Azis mengatakan Pemkot Jogja bekerja sama dengan Bank Indonesia dan juga Bank BPD DIY. Upaya ini ditempuh untuk memberikan pilihan pembayaran alternatif kepada pengguna jasa parkir selain pembayaran tunai. Konsumen hanya perlu memindai kode batang yang disediakan oleh juru parkir di lokasi dalam melakukan pembayaran. 

"Untuk tarif masih sama karena di sana kawasan I premium jadi berlaku tarif progresif yakni Rp2.000 untuk dua jam pertama dan tambah Rp1.500 untuk jam berikutnya," jelas dia. 

Menurut Aziz, pembayaran parkir digital di dua tempat itu selama ini belum maksimal. Padahal, ia mengklaim sosialisasi terus dilakukan. Hal ini disebabkan karena pengguna jasa parkir belum terbiasa dengan layanan ini. 

Jalan Prof. Herman Yohanes dipilih lantaran pangsa pasar parkir lebih luas dan beragam. Pengunjung pusat perbelanjaan Galeria Mall kadang banyak yang memilih parkir di tepi jalan umum. Sementara di kawasan Limaran sasarannya adalah para pedagang dan pekerja.

"Terus terang belum sesuai harapan walaupun juru parkir juga turut menyosialisasikan kepada pengguna jasa dengan menggunakan id card yang dilengkapi barcode QRIS di samping identitas juru parkir sendiri," ujarnya. 

Ketua Paguyuban Parkir Kota Jogja, Ignatius Hanarto, mengatakan penerapan pembayaran parkir digital sebenarnya tidak dipermasalahkan oleh para juru parkir. Namun, implementasinya kadang menimbulkan sisi positif dan negatif bagi para juri parkir. 

"Di satu sisi memang bisa meminimalkan fenomena nuthuk tarif, tapi kan juru parkir ini mengandalkan pendapatan harian sementara kalau pengguna jasa bayar digital itu masuknya ke bank dulu, sebulan kemudian baru dibayarkan ke juru parkir," ujarnya. 

BACA JUGA: Siap-Siap! Bansos BBM di Sleman Cair Dua Sampai Tiga Hari Lagi

Dia juga menyadari pengguna jasa parkir lebih banyak yang membayar tunai dibandingkan melalui digital. Sebab, kadang kala para juru parkir juga enggan menerima jasa parkir secara digital. 

"Ini juga terkait SDM. Teman-teman juru parkir di lapangan maunya cepat, jadi ya lebih memilih pembayaran tunai meskipun ada alternatif bayar lewat QRIS," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ajukan Praperadilan, KPK: Silahkan, Itu Hak Tersangka

News
| Rabu, 24 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement