Satu Dasawarsa Keistimewaan DIY, Ratusan Kegiatan Sukses Digelar & Beri Manfaat Masyarakat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Perayaan satu dasawarsa keistimewaan DIY secara resmi telah ditutup di Gerbang Pleret, Kapanewon Pleret, Bantul, Sabtu (10/9/2022) malam. Penutupan itu bersamaan dengan rangkaian peringatan Hari Aksara Internasional di lokasi tersebut. Secara umum peringatan satu dasawarsa keistimewaan DIY berjalan sukses dan lancar di seluruh DIY. Ada ratusan kegiatan seni digelar dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho menjelaskan secara umum kegiatan perayaan satu dasawarsa keistimewaan DIY berjalan lancar. Beragam kegiatan yang digelar semua melibatkan kelompok masyarakat. Hampir 400 aktivitas seni tergelar selama sebulan di berbagai titik di DIY dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Melalui kegiatan di level bawah ini perlahan dapat mengungkap potensi di setiap kalurahan.
Advertisement
“Hampir 400 aktivitas seni digelar. Saya kebetulan hari ini [Sabtu 10 September 2022] mendatangi sedekah bumi di Sukoreno [Sentolo, Kulonprogo], itu cara kita menghargai terhadap pertanian, karena kita sudah banyak mendapatkan banyak manfaat pertanian bagaimana unsur hara yang sudah habis ini kita kembangkan melalui pupuk organik. Kita berikan sedekah bumi di Sukoreno,” katanya saat ditemui di sela-sela penutupan peringatan satu dasawarsa keistimewaan DIY, Sabtu (10/9/2022) malam.
Selain itu ada aktivitas di Bendung kayangan yang memunculkan selain upacara adat tradisi juga ada tradisi unik kembul bujono. Dalam setiap pelaksanaan aktivitas seni ada upaya memulihkan perekonomian masyarakat sekitar dengan cara ditampilkan berbagai macam UMKM. Ia mengatakan secara umum acara tersebut mampu meningkatkan geliat perekonomian warga, karena banyak UMKM yang produknya dipamerkan melalui kolaborasi dengan OPD terkait.
BACA JUGA: Rahasia Elizabeth II yang Tak Banyak Diketahui, Peminum hingga Suka Bawa Cermin
Keterlibatan tersebut bukan semata untuk berjualan dan mendapatkan banyak keuntungan, namun diarahkan pada branding dan promosi produk UMKM. Meski ada juga UMKM yang dalam prosesnya mengikuti pameran ini turut mendapatkan keuntungan. “Selain mendapatkan keuntungan finansial, SDM pelaku UMKM juga meningkat, selain itu mendapatkan free ongkir produk yang dihasilkan. arapannya, potensi yang belum tergali dapat muncul dan dapat membangkitkan ekonomi,” katanya.
Ia menambahkan pada Sabtu (10/9/2022) malam sekaligus dilakukan penutupan rangkaian Hari Aksara Internasional sebagai puncak dari peringatan Satu Dasawarsa Keistimewaan DIY. Perayaan Hari Aksara Internasional menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya literasi dan memajukan agenda keaksaraan menuju masyarakat lebih melek huruf khususnya aksara Jawa.
"Perayaan Hari Aksara Internasional dan Gerbang Pleret menentukan langkah strategis dalam upaya memperkuat branding aksara, khususnya aksara Jawa dan agar kawasan Pleret semakin dikenal oleh masyarakat," ujarnya.
Aris menambahkan Perayaan Hari Aksara Internasional dan Gerbang Pleret merupakan bentuk kolaborasi dari organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemda DIY. Instansi yang terlibat adalah Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan), Paniradya Kaistimewan, Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk serta OPD lainya. Rangkaian kegiatan terdiri dari beberapa acara utama, yaitu Perayaan Hari Aksara Internasional, Launching Gerbang Pleret, Talkshow, dan Klinik Aksara.
"Selain itu, acara ini juga menampilkan kegiatan lain di antaranya keroncong, penyerahan hadiah kejuaraan Olimpiade Bahasa dan Aksara Jawa, Peresmian Dapur Prima, launching nama baru dan logo Museum Pleret, launching infografik dan motiongraphic Serangan Umum 1 Maret 1949, dan berbagai atraksi kesenian," katanya.
Aris menyatakan kegiatan peringatan satu dasawarsa keistimewaan ini diharapkan memberikan gambaran kepada para pemerhati, baik akademisi maupun masyarakat umum terkait program yang sudah dijalankan Pemda DIY terkait keistimewaan. “Kalau evaluasi jelas ada, dan kami berharap masyarakat memberikan evaluasi juga ke kami terkait kegiatan ini, tentu akan kami tampung untuk perbaikan ke depan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement