Advertisement

Petani di Gunungkidul Mulai Terima Bantuan Benih

David Kurniawan
Minggu, 16 Oktober 2022 - 12:27 WIB
Jumali
Petani di Gunungkidul Mulai Terima Bantuan Benih Dua orang petani di Desa Genjahan, Kecamatan Ponjong, menanam padi, belum lama ini. Banyaknya sumber air membuat petani di wilayah Ponjong bisa menanam padi sebanyak tiga kali dalam setahun. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL -- Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul mulai mendistribusikan bantuan bibit unggul ke para petani. Diharapkan dengan bantuan ini, hasil dari produktivitas pertanian bisa ditingkatkan.

BACA JUGA : Petani di Gunungkidul Dapat Subsidi Benih Tanam Pertama

Advertisement

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, memasuki musim hujan, petani Gunungkidul sudah menyiapkan lahan untuk masa tanam pertama. Selain pengolahan, ada juga mulai menanam tanaman pangan seperti jagung maupun kedelai.

Menurutnya, untuk meningkatkan produktivitas pertanian ada program bantuan benih dari Pemerintah Pusat. Hingga kini, benih-benih tersebut sudah mulai disalurkan ke para petani.

Raharjo mencontohkan, untuk benih padi ada bantuan seluas 2.911 hektare. Adapun benih yang diberikan merupakan varietas unggul inbrida dan telah terdistribusi ke petani sebanyak 72,7 ton.

“Salah satunya diberikan kepada kelompok tani di Dusun Dengok Kidul, Dengok, Playen,” katanya, Minggu (16/10/2022).

Menurutnya, tidak hanya bantuan benih padi, ada juga benih kedelai dan jagung. Ia menjelaskan, benih jagung ada bantuan untuk lahan seluas 1.730 hektare. Sedangkan benih kedelai seluas 3.041 hektare, telah dikirim sebanyak 152,5 ton.

“Benih jagung jenisnya hibrida dan tinggal penanaman. Sedangkan kedelai sudah disalurkan untuk luas tanam 395 hektare,” katanya.

Ia menambahkan, pola tanam di Gunungkidul merupakan lahan tadah hujan. Oleh karena itu, di musim pertama tanam atau di awal penghujang, tanaman padi sangat mendominasi. Namun demikian, memasuki musim tanam kedua dan ketiga akan mengalami pengurangan untuk area penanamannya.

“Kalau kedelai, cakupannya kecil karena memang petani lebih memilih padi karena pasokan air dari hujan masih sangat melimpah,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi menambahkan, secara umum petani masih mempersiapkan lahan untuk penanaman di musim tanam pertama di awal penghujan. Meski demikian, ia mengingatkan sejak awal akan adanya potensi serangan hama terhadap lahan pertanian yang dimiliki.

Oleh karena itu, ia meminta kepada petani untuk waspada, salah satunya terhadap potensi serangan hama tikus. Antisipasi bisa dilakukan dengan pemantauan berkala sejak benih mulai ditanam.

“Deteksi dini sangat penting agar serangan tidak meluas dan bisa segera diatasi secepat mungkin pada saat ada serangan. Salah satu yang harus diwaspadai adalah hama tikus,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement