Advertisement
Duh! 180 Bank Sampah di Jogja Mati Suri

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Pemkot Jogja meluncurkan layanan klinik bank sampah guna menghidupkan kembali bank sampah yang tidak aktif di sejumlah RW atau kelurahan. Dari 565 bank sampah yang tercatat telah dibentuk di wilayah setempat 180 di antaranya dinyatakan mati suri atau hanya berpelang nama tanpa adanya aktivitas organisasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Sugeng Darmanto mengatakan, layanan klinik bank sampah nantinya akan mendata dan mendeteksi bank sampah yang tidak lagi aktif untuk kembali dihidupkan.
Advertisement
Biasanya setiap pergantian pengurus RW atau bank sampah, fenomena yang muncul kemudian diikuti dengan tidak lagi aktifnya bank sampah.
"Layanannya ya berupa pengaktifan kembali bank sampah yang mati suri mulai dari tingkat kelurahan dan mereka bisa membangkitkan, tetapi kalau belum bisa ya di kecamatan menyehatkan, kalau belum bisa lagi ya dibawa ke DLH dan kami beri perlakuan," ujarnya saat meluncurkan klinik dan galeri bank sampah di kantor DLH Jogja, Senin (31/10/2022).
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Bos Summarecon Agung Penyuap Haryadi Suyuti Divonis 3 Tahun Penjara
Sugeng menyatakan, klinik bank sampah ini nantinya juga mengoordinasi penggunaan dana pengelolaan sampah senilai Rp15 juta per kelurahan yang rencananya akan digelontorkan mulai tahun depan.
Kelurahan atau bank sampah didorong agar menggunakan dana itu untuk membekali anggotanya dengan program pemberdayaan yang berujung pada inovasi pengolahan sampah.
"Kami punya 565 bank sampah tetapi 180-nya cuma ada papan nama saja, dan aktivitasnya sudah tidak kelihatan, jadi dana sampah per kelurahan itu juga ke depan kita dorong agar jangan digunakan untuk belanja modal, tapi untuk pemberdayaan," katanya.
Ketua Forum Bank Sampah kota Jogja, Aman Yuriadijaya menyebut isu persampahan masih menjadi fokus pemerintah dalam penanganannya.
Oleh karena itu peran bank sampah sangat dibutuhkan dalam meminimalkan sampah yang dibuang ke TPST Piyungan. Tugas bank sampah ke depan adalah pengurangan sementara DLH akan fokus pada penanganan.
"Makanya kami akan optimalkan lagi agar keanggotaan bank sampah ini terus meluas. Sekarang bank sampah sudah ada di 565 RW dari jumlah RW di Jogja ada sebanyak 614, artinya tinggal sedikit lagi jumlah bank sampah kita sudah mencapai puncak," katanya.
Hanya saja, Aman menilai peningkatan jumlah anggota dan bank sampah yang terbentuk juga harus sejalan dengan adanya program pemilahan sampah agar pengurangan sampah efektif. Peran klinik bank sampah akan dibutuhkan dalam proses ini agar pengawasan terhadap aktivitas bank sampah dan juga persoalan yang dihadapi bisa diatasi dengan optimal.
"Dengan adanya klinik bank sampah ini harapan kami akan menjadi media yang cukup positif untuk kemudian menggerakkan agar yang tidak sehat ini menjadi sehat maka kehadiran klinik yang simbolisasinya ada di tempat ini adalah bagian penting untuk pengembangan kelembagaan bank sampah," ucap Aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
- KISAH INSPIRATIF: Kartini, Penjaga Warung Sayur yang Naik Haji Tahun Ini
Advertisement