Advertisement
Smart City Membuat Pengelolaan Pemerintahan Lebih Optimal dan Efisien

Advertisement
Harianjogja,com, JOGJA- Dalam konsep Smart City, efisiensi dan efektivitas adalah kata kunci utama. Efisiensi berhubungan dengan infrastruktur, sedangkan efektivitas berhubungan dengan tujuan atau mempermudah proses yang ada.
Faris Yusuf Baktiar selaku CEO Widya Analytic mengatakan konsep Smart City lanjutnya sebuah konsep kota cerdas yang membantu masyarakat dengan mengelola sumber daya yang dimiliki secara efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga ketika melakukan kegiatan ataupun mengantisipasi kejadian yang tidak terduga.
Advertisement
"Jadi penerapan Smart City memungkinkan pengelolaan pemerintahan dapat berjalan lebih optimal dan lebih efisiens. Penerapannya juga menjadikan inventarisasi aset daerah semakin mudah dilakukan," katanya di sela kegiatan Seminar Nasional "Smart City Outlook 2022" yang diadakan oleh FMIPA UGM di Alana Hotel Jogja melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Selasa (1/11/2022).
Dalam seminar tersebut, Faris juga memaparkan materi terkait Smart City untuk ekosistem kota digital. Widya Analytic, katanya, menyediakan layanan big data dan analytic serta apps dan digital knowledge untuk memberikan dukungan terhadap implementasi kota digital tersebut. Smart City, katanya terbukti dapat menjadi solusi untuk meningkatkan resiliensi pada masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Teman Bus Jalur Godean Angkat Tangan karena Sepi Penumpang
"Smart City membantu UMKM dan governance memutar uang dengan teknologi sehingga kita kuat di kala resesi," jelas Faris.
Dekan FMIPA UGM Kuwat Triyana mengatakan FMIPA UGM dan Widya Analytic turut berkontribusi dalam acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari akademisi, perwakilan dari pemerintah daerah dan kementerian serta masyarakat. "Smart City merupakan bagian dari pengabdian fakultas untuk masyarakat. Ketika sebuah daerah ingin menerapkan Smart City, daerah tersebut harus mengetahui terlebih dahulu tentang keunggulannya," ungkap.
Oleh karena itu, katanya, pemerintah mulai memberikan pendampingan ke beberapa daerah terkait konsep maupun implementasi Smart City. Hal ini bertujuan untuk merencanakan pengembangan Smart City di daerah masing-masing dengan memperhitungkan potensi dan tantangan pada setiap daerah.
Menurutnya, tantangan dan kendala atau hal menarik terjadi saat menjadi pendamping Smart City di beberapa daerah di luar kota Jawa. Ditemukan masih cukup banyak daerah yang belum memiliki pemahaman yang baik tentang konsep Smart City. "Untuk itulah perlu diterapkannya segitiga KPM yakni Komitmen terhadap perencanaan dan implementasinya, Pendampingan yang berkelanjutan, dan Mutu yang terjamin agar keberhasilan Smart City yang menjadi tujuan bersama dapat tercapai," harapnya.
Acara seminar nasional yang diisi oleh beberapa pembicara expert di bidangnya tersebut berlangsung lancar dan berhasil meningkatkan minat masyarakat terkait konsep Smart City. "Di luar ekspektasi. Saya rasa Smart City bisa dikembangkan terutama dari 6 dimensi yakni smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment akan memudahkan kehidupan masyarakat," ungkap Hanif Abdurrahman Muhammad dari SMA Negeri 8 Jogja. *
Kegiatan Seminar Nasional "Smart City Outlook 2022" yang diadakan oleh FMIPA UGM di Alana Hotel Jogja, akhir pekan lalu. Ist
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

3 Tersangka Suap Eks Kabasarnas Segera Jalani Proses Sidang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca, Jumat 22 September 2023, Siang Hari Cerah Menyengat
- Gelar Musda XIII, Ini Tantangan Organda DIY ke Depan
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 22 September 2023
- Jadi Warisan Budaya Dunia, Sumbu Filosofi Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Jogja
- Dorong Penguatan Pancasila di Kota Jogja, Jaga Warga Dibekali HT
Advertisement
Advertisement