Advertisement
Gedongkiwo Terima Hibah Gamelan, Lurah: Siapa Pun Warga di Sini Boleh Pakai

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Kelurahan Gedongkiwo, Jogja mendapat hibah seperangkat gamelan slendro dan pelog dari Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Jumat (4/11/2022). Hibah tersebut untuk mendukung Gedongkiwo sebagai Kelurahan Budaya agar terus melestarikan seni karawitan.
Sejak awal 2022 lalu, Gedongkiwo sudah berstatus Kelurahan Budaya. Berbagai usaha pelestarian budaya dilakukan kelurahan yang berada di Kemantren Mantrijeron ini. Terbaru, pada Senin (7/11/2022) Kelurahan Gedongkiwo akan mengikuti Lomba Potensi Kelurahan Budaya se-Jogja.
Advertisement
Lurah Gedongkiwo Supriyono menjelaskan program kebudayaan di kelurahannya terwujud berkat dukungan dari berbagai pihak. “Salah satunya dari Disbud ini yang telah memberikan hibah gamelan,” katanya, Jumat siang.
Supriyono menyebut partisipasi dan antusiasme masyarakat Gedongkiwo terhadap seni dan budaya sangat tinggi. “Ini yang daftar ke kelompok karawitan saja sudah banyak sekali padahal baru hari ini dikasih gamelannya,” jelasnya.
BACA JUGA: Sempat Kehabisan Vaksin, DIY Kini Peroleh 25.400 Dosis untuk Percepat Booster
Selain seni karawitan, jelas Supriyono, berbagai seni tari dan pertunjukan lain juga dilestarikan di Gedongkiwo. “Kami ada beberapa sanggar seni yang jadi ruang melestarikan seni tari, ludruk, sampai ketoprak,” ucapnya.
Rencananya gamelan hibah tersebut, lanjut Supriyono, akan diperuntukkan untuk siapa saja warga Gedongkiwo yang ingin belajar karawitan. “Siapa pun dari kelompok anak muda, orang tua, lansia, PKK atau siapa pun boleh menggunakannya, nanti kami buatkan kelas karawitan bersama,” katanya.
Kepala Seksi Lembaga Budaya Disbud DIY, Endang Widuri menyebut hibah gamelan tersebut berjenis perunggu. “Semua kelurahan budaya yang jumlahnya 76 memang diberikan hibah gamelan di seluruh DIY,” katanya, Jumat siang.
Widuri menjelaskan pemberian hibah sebagai bentuk dukungan Disbud DIY pada kelurahan budaya untuk terus mengembangkan pelestarian seni dan budaya. “Agar mereka terus nguri-uri budaya terutama kelompok anak mudanya,” jelasnya.
Regenerasi pelestari budaya, jelas Widuri, jadi salah satu prioritas utama dalam program kelurahan budaya. “Regenerasi ini penting untuk terus menjaga budaya karena DIY terkenal karena seni dan budayanya,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
- KISAH INSPIRATIF: Kartini, Penjaga Warung Sayur yang Naik Haji Tahun Ini
Advertisement