Advertisement

Promo Desember

Perkenalkan, Dosen UAD Ini Masuk Muri sebagai Profesor Matematika Termuda di Indonesia

Sunartono
Rabu, 09 November 2022 - 20:17 WIB
Arief Junianto
Perkenalkan, Dosen UAD Ini Masuk Muri sebagai Profesor Matematika Termuda di Indonesia Profesor Rully Charitas saat menerima anugerah sebagai profesor termuda bidang matematika dari MURI, Rabu (9/11/2022). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Museum Rekor Indonesia (Muri) menetapkan Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Prof. Rully Charitas Indra Prahmana sebagai profesor bidang Pendidikan Matematika termuda di Indonesia pada usia 35 tahun. Penyerahan penghargaan itu dilakukan bersamaan dengan pengukuhan dua guru besar UAD pada Rabu (9/11/2022). 

Senior Customer Relation Manager Muri, Andre Purwandono menjelaskan selama ini Muri belum pernah mencatatkan profesor termuda bidang pendidikan matematika, akhirnya ada satu di usia 35 tahun yaitu Rully Charitas berasal dari Jogja.

Advertisement

Rekor penghargaan itu diberikan merupakan yang ke 10.600 dari total seluruh bidang yang diberikan Muri. Akan tetapi khusus untuk profesor termuda bidang matematika, mereka selama ini belum pernah mencatatkan. 

"Kalau doktor termuda bidang tertentu itu sudah cukup banyak yang masuk rekor MURI, tetapi untuk matematika ini belum pernah dan kami bangga bisa menemukan di Jogja dalam hal ini di kampus UAD," katanya, Rabu (9/11/2022).

BACA JUGA: Bantu Pasien Kanker, FKKMK UGM Gelar Medical Charity Run

Muri memang pernah mencatatkan profesor termuda bidang nonmatematika di usia di bawah 30 tahun. Namun, untuk matematika sangat jarang karena termasuk kategori ilmu yang susah dipelajari dan tidak semua orang mampu menguasai.

Dia berharap dengan penganugerahan itu bisa menjadi motivasi para mahasiswa dan pelajar untuk menyukai keilmuan bidang matematika. Karena dengan metode yang disampaikan oleh Profesor Rully mampu mengkolaborasikan matematika dengan budaya.

Padahal selama ini matematika hanya dipahami dengan angka dan rumus, tetapi pendekatan yang dilakukan Rully sangat menarik bagi pelajar. "Matematika ini di Indonesia menjadi salah satu pelajaran atau mata kuliah yang menakutkan, biasanya juga diiringi dengan pengajar yang menakutkan," ucapnya. 

Prof. Rully Charitas mengatakan dia menggabungkan teori Realistis Mathematics Education (RME) yang digagas oleh Freudenthal dan teori Ethnomathematics oleh D'Ambrosio.

Dia memberi nama temuan itu menjadi Ethno-Realistis Mathematics Education (E-RME). Menurutnya teori ciptaannya dapat berkontribusi untuk membangun pembelajaran matematika realistik berkonteks budaya. 

"Sehingga memudahkan siswa dalam memahami konsep matematika sekaligus membangun karakter serta etika siswa sebagai pengguna matematika," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dorong Kemandirian Ekonomi, Alap-Alap Jokowi Gagas Kampung Alpukat di Jateng

News
| Senin, 16 Desember 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik

Wisata
| Jum'at, 13 Desember 2024, 21:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement