Advertisement

Harian Jogja

Puskesmas di Sleman Tolak Korban Kecelakaan, Bupati Minta Lakukan Evaluasi

Anisatul Umah
Senin, 14 November 2022 - 20:27 WIB
Bhekti Suryani
Puskesmas di Sleman Tolak Korban Kecelakaan, Bupati Minta Lakukan Evaluasi Puskesmas Berbah / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Puskesmas Berbah menolak menangani korban kecelakaan lalu lintas saat hendak berobat. Keluhan terkait pelayanan ini sempat ramai di jagat media sosial. Atas kejadian ini Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta untuk dilakukan evaluasi. 

Dia menjelaskan investigasi telah dilakukan dan ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya keterbatasan pelayanan, seperti dokter yang berjaga di sif sore hingga malam sudah selesai jam tugasnya.

Advertisement

BACA JUGA:  TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023

"Sementara hanya ada satu perawat dan satu bidan yang melayani hampir empat orang yang dirawat disana," kata Kustini, Senin (14/11/2022).

Saat kejadian menurutnya ada beberapa yang dirawat, di antaranya pasien dispepsia, pasien anak dengan demam, pasien suspek strok dan pasien dengan insisi paku. Karena dokter sudah selesai jam tugas maka layanan hanya diberikan melalui telepon.

BACA JUGA: Langgar Aturan, Puskesmas Berbah yang Tolak Korban Kecelakaan Didatangi Ombudsman

Sementara terkait penggunaan ambulans puskesmas, harus memenuhi prosedur yaitu melakukan telepon terlebih dahulu dengan rumah sakit yang dituju. Tujuannya untuk mendapatkan persetujuan rujukan dari rumah sakit tersebut.

Melihat kondisi pasien yang gawat tapi tidak darurat, petugas memberi saran membawa pasien menggunakan mobil relawan untuk mendapatkan akses ke rumah sakit lebih cepat. Daripada menunggu persetujuan rumah sakit tujuan.

"Ditambah juga pada saat itu kondisi pasien masih berada di dalam mobil. sehingga jika ada pemindahan posisi dikhawatirkan akan menimbulkan risiko pada lengan yang cedera. Oleh karena itu petugas menyarankan untuk langsung membawa pasien ke UGD rumah sakit terdekat," jelasnya.

Kustini menyebut terjadi miskomunikasi terkait penggunaan ambulance. Namun demikian ini akan dijadikan evaluasi ke depan. Karena bagaimanapun kondisi darurat layanannya tidak perlu prosedural.

Dia telah meminta kepala Puskesmas Berbah untuk melakukan evaluasi terhadap pelayanan kondisi kegawatdaruratan. Utamanya dengan pengkajian ulang SOP tentang kegawatdaruratan dan menganalisa sistem rujukan.

"Sudah kami minta untuk segera diperbaiki. Tidak hanya di Puskesmas Berbah ya, tapi seluruh kepala puskesmas kita minta untuk belajar dari kejadian ini. Saya juga meminta maaf. Dan dari kejadian ini semoga pelayanan ke depan di seluruh puskesmas lebih baik lagi." 

BACA JUGA:  Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja
Baca Koran harianjogja.com

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rafael Alun Tersangka, Terima Gratifikasi Selama 12 Tahun

News
| Jum'at, 31 Maret 2023, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!

Wisata
| Kamis, 30 Maret 2023, 12:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement