Merasa di-PHP, Warga Tirtoadi Minta Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Segera Cair
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — "Kami warga terdampak tol Jogja-Solo, Dusun Simping, Tirtoadi. Kami mendukung dan setuju tanah kami untuk tol. Proses pembebasan tidak sesuai janji & sosialisasi, 3 tahun sabar menunggu tapi apa? Tidak ada kepastian!" Tulisan di salah satu baliho ini menjadi bentuk keluh kesah warga Simping, Tirtoadi, Mlati Sleman terkait pembebasan lahan tol Jogja-Solo seksi 2.
Ketua RT 05, RW 13 Simping-Janturan, Agus Tri Cahyo mengatakan saat sosialisasi di 2019 warga sudah mendapatkan berbagai macam janji. Mulai dari ganti untung, proses akan berlangsung cepat dan lancar, hingga adanya target pembangunan. Tri memaklumi mungkin rencana ini tidak sesuai akibat pandemi Covid-19.
Advertisement
Kemudian warga mendapatkan janji lagi ganti rugi akan dilakukan pada Agustus 2021, namun sampai Desember 2022 belum juga terlaksana. Ketidakpastian ini membuat warga bimbang. "Sudah banyak yang bayar uang muka tanah. Kemudian sudah ada juga yang bertransaksi. Semakin lama enggak ada kejelasan akan memengaruhi harga tanah," ucanya ditemui Jumat (2/12/2022).
Menurutnya selama ini proses masih berjalan, namun belum ada kejelasan. Kehidupan sehari-hari warga yang terdampak tol, kata Agus, terpengaruh. Khususnya program-program kampung yang terbengkalai. "Karena sebagian besar pindah, hal-hal seperti ini yang membuat kami resah," keluh Agus yang juga terdampak proyek tol.
BACA JUGA: Hendak Putar Balik, Mobil Tertabrak Motor di Condongcatur
Kepala Dukuh Janturan-Simping, Hanafi mengatakan setidaknya ada 50-an rumah yang terdampak di wilayah Simping. Warga RT 05 hampir semuanya terdampak. Ketidakpastian ini membuat warga berinisiatif membuat spanduk yang berisi keluh kesahnya. "[Mundur dari 2019] ya karena ada Covid-19. Dan 2021 lalu sudah berjalan dan mundur-mundur terus. Beda dengan Jogja-Bawen ini kan enggak sampai enam bulan sudah klir, ini bertahun-tahun," ungkapnya.
Protes warga ini menurutnya sudah sering disampaikan, tetap belum juga ada tanggapan. Sebagian warga masih ingin tinggal di sekitar tempat tinggal lama, tetapi karena ganti rugi tak kunjung dilakukan maka tanahnya sudah habis dibeli.
"Harapannya 2022 ini bisa selesai. Maunya kami mendapatkan kepastian kapan, dan tidak mundur lagi. Harusnya tahun ini, kemarin-kemarin sudah dijanjikan November, tapi ternyata mundur lagi sampai Desember, belum ada keterangan."
Menanggapi keluhan warga ini, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah tol Jogja-Solo, Dian Ardiyansyah mengatakan saat ini proses ada di Panitia Pengadaan Tanah (P2T)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Wilayah DIY. Musyawarah ganti rugi menurutnya akan kembali diselenggarakan pada 7 Desember 2022 mendatang. "Sudah dijadwalkan untuk musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian hari Rabu, 7 Desember minggu depan," ujar dia.
Proses pengadaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional (PSN), kata Dian, terdampak Covid-19. Anggaran di 2020 dan 2021 banyak direalokasikan untuk pemilihan kesehatan terlebih dahulu. "Mengenai proses pengadaan tanah untuk PSN memang untuk DIY anggarannya memang baru lebih besar di tahun ini."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement