Advertisement

Merasa di-PHP, Warga Tirtoadi Minta Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Segera Cair

Anisatul Umah
Jum'at, 02 Desember 2022 - 17:17 WIB
Arief Junianto
Merasa di-PHP, Warga Tirtoadi Minta Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Segera Cair Spanduk tuntutan warga Dusun Simping, Tirtoadi terkait ganti rugi tol, Jumat (2/12/2022). Anisatul Umah - Harian Jogja.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN "Kami warga terdampak tol Jogja-Solo, Dusun Simping, Tirtoadi. Kami mendukung dan setuju tanah kami untuk tol. Proses pembebasan tidak sesuai janji & sosialisasi, 3 tahun sabar menunggu tapi apa? Tidak ada kepastian!" Tulisan di salah satu baliho ini menjadi bentuk keluh kesah warga Simping, Tirtoadi, Mlati Sleman terkait pembebasan lahan tol Jogja-Solo seksi 2.

Ketua RT 05, RW 13 Simping-Janturan, Agus Tri Cahyo mengatakan saat sosialisasi di 2019 warga sudah mendapatkan berbagai macam janji. Mulai dari ganti untung, proses akan berlangsung cepat dan lancar, hingga adanya target pembangunan. Tri memaklumi mungkin rencana ini tidak sesuai akibat pandemi Covid-19.

Advertisement

Kemudian warga mendapatkan janji lagi ganti rugi akan dilakukan pada Agustus 2021, namun sampai Desember 2022 belum juga terlaksana. Ketidakpastian ini membuat warga bimbang. "Sudah banyak yang bayar uang muka tanah. Kemudian sudah ada juga yang bertransaksi. Semakin lama enggak ada kejelasan akan memengaruhi harga tanah," ucanya ditemui Jumat (2/12/2022).

Menurutnya selama ini proses masih berjalan, namun belum ada kejelasan. Kehidupan sehari-hari warga yang terdampak tol, kata Agus, terpengaruh. Khususnya program-program kampung yang terbengkalai. "Karena sebagian besar pindah, hal-hal seperti ini yang membuat kami resah," keluh Agus yang juga terdampak proyek tol.

BACA JUGA: Hendak Putar Balik, Mobil Tertabrak Motor di Condongcatur

Kepala Dukuh Janturan-Simping, Hanafi mengatakan setidaknya ada 50-an rumah yang terdampak di wilayah Simping. Warga RT 05 hampir semuanya terdampak. Ketidakpastian ini membuat warga berinisiatif membuat spanduk yang berisi keluh kesahnya. "[Mundur dari 2019] ya karena ada Covid-19. Dan 2021 lalu sudah berjalan dan mundur-mundur terus. Beda dengan Jogja-Bawen ini kan enggak sampai enam bulan sudah klir, ini bertahun-tahun," ungkapnya.

Protes warga ini menurutnya sudah sering disampaikan, tetap belum juga ada tanggapan. Sebagian warga masih ingin tinggal di sekitar tempat tinggal lama, tetapi karena ganti rugi tak kunjung dilakukan maka tanahnya sudah habis dibeli.

"Harapannya 2022 ini bisa selesai. Maunya kami mendapatkan kepastian kapan, dan tidak mundur lagi. Harusnya tahun ini, kemarin-kemarin sudah dijanjikan November, tapi ternyata mundur lagi sampai Desember, belum ada keterangan."

Menanggapi keluhan warga ini, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah tol Jogja-Solo, Dian Ardiyansyah mengatakan saat ini proses ada di Panitia Pengadaan Tanah (P2T)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Wilayah DIY. Musyawarah ganti rugi menurutnya akan kembali diselenggarakan pada 7 Desember 2022 mendatang. "Sudah dijadwalkan untuk musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian hari Rabu, 7 Desember minggu depan," ujar dia.

Proses pengadaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional (PSN), kata Dian, terdampak Covid-19. Anggaran di 2020 dan 2021 banyak direalokasikan untuk pemilihan kesehatan terlebih dahulu. "Mengenai proses pengadaan tanah untuk PSN memang untuk DIY anggarannya memang baru lebih besar di tahun ini." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Dilanda Hujan Hari Ini

News
| Rabu, 24 April 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement