Advertisement

Setelah Ayah Mario Dandy, Kini Giliran Pegawai Bea Cukai Trending di Twitter, Nama Jogja Terseret

Budi Cahyana
Senin, 27 Februari 2023 - 20:32 WIB
Budi Cahyana
Setelah Ayah Mario Dandy, Kini Giliran Pegawai Bea Cukai Trending di Twitter, Nama Jogja Terseret Ilustrasi uang. Uang jumlah besar yang dimiliki pegawai Pajak dan Bea Cukai Kementerian keuangan kini menjadi sorotan publik. - JIB/Bisnis.com/Paulus Tandi Bone

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Setelah Rafael Alun Trisambodo, ayah tersangka penganiayaan Mario Dandy Satriyo, kini giliran pegawai Bea Cukai yang menjadi bulan-bulanan warganet karena gaya hidup mewah yang dipamerkan di media sosial.

Bea Cukai menjadi perbincangan seiring trending-nya tagar #BeaCukaiHedon di Twitter, Senin (27/2/2023) malam. Tagar itu membelejeti harta kekayaan salah satu pegawai Bea Cukai Kementerian Keuangan yang diduga bekerja di Bea Cukai Jogja. Bea Cukai mendadak menjadi pembicaraan setelah warganet membagikan tangkapan layar Instagram pegawai Bea Cukai.

Advertisement

Pada Senin malam, akun Instagram tersebut sudah tak bisa dibuka dan lenyap. Namun, potongan gambar yang memperlihatkan foto-foto motor besar, mobil mewah, hingga pesawat sudah telanjur berseliweran di medsos.

Salah satu warganet di Twitter kemudian membagikan tangkapan layar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Dalam LHKPN KPK, harta kekayaannya sebesar Rp6,7 miliar.

Naiknya tagar #BeaCukaiHedon menyusul teguran Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada jajaran Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang punya klub motor gede alias moge. Sri Mulyani melayangkan instruksi kepada Dirjen Pajak Suryo Utomo untuk membubarkan klub motor gede. Perintah itu dikeluarkan seusai foto Suryo Utomo mengendarai moge bersama klub Belasting Rijder DJP viral di medsos.

Klub moge tersebut merupakan wadah komunitas penyuka motor gede di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak.

Beberapa hari ini beredar di berbagai Media cetak dan online foto dan berita Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai Motor Gede [MoGe] bersama klub Blasting Rijder DJP yaitu komunitas pegawai pajak yang menyukai naik motor besar,” tulis Sri Mulyani di unggahan Instagram, Minggu (26/2/2023).

Sri Mulyani pun menyampaikan dua instruksi kepada Dirjen Pajak. Pertama, menjelaskan dan menyampaikan kepada masyarakat mengenai jumlah harta kekayaan dan sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN.

Kedua, Menkeu meminta agar klub Blasting Rijder DJP dibubarkan. “Hobi dan gaya hidup mengendarai moge- menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP,” tulisnya.

Sri Mulyani menambahkan, meskipun motor mahal dibeli dari gaji resmi anggotanya, tetapi hal itu tidak patut dipamerkan ke publik. Pamer motor telah melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik, sehingga dapat mencederai kepercayaan masyarakat kepada lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. 

BACA JUGA: Kasus Mario Dandy Bisa Picu Pembangkangan Sipil, Saatnya Reformasi Struktural Ditjen Pajak

Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo, pernah memeringatkan agar pejabat tidak gagah-gagahan naik mobil mewah dan moge. Sebab menurut Jokowi, hal tersebut hanya akan menimbulkan letupan kecemburuan sosial untuk masyarakat yang saat ini sedang dalam kondisi sulit.

Pada Oktober tahun 2022 lalu, Jokowi pernah memanggil para perwira tinggi (Pati) Polri, kapolda, dan kapolres se-Indonesia. Salah satu hal yang disinggung Jokowi dalam pertemuan tersebut adalaj gaya hidup para pejabat Polri.

“Semua kapolda, kapolres, pejabat utama Polri harus tahu. Keadaan situasi seperti ini harus mengerti, sehingga punya sense of crisis yang sama. Hati-hati dengan ini, hati-hati,” ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden RI.

Gaya hidup mewah pejabat dan keluarganya menjadi pergunjingan setelah kasus penganiyaan oleh Mario Dandy Satriyo, anak Rafael Alun Trisambodo, eks pejabat eselon II di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Selain menganiaya anak pengurus GP Ansor hingga koma, Mario Dandy juga kerap memamerkan gaya hidup mewahnya di media sosial. Gaya hidup mewah dan keterlibatannya dalam penganiayaan itu membuat Mario Dandy, Rafael Alun, bahkan institusi Pajak Kementerian Keuangan dihujani kritik oleh publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petinggi Freeport Temui Jokowi, Ini yang Dibahas

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement