Advertisement
Senang Dilewati Tol Jogja YIA, Warga Sedayu Bantul Minta Ganti Rugi Lahan Melebihi Harga Pasar

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Warga Kalurahan Argosari dan Argomulyo, Kapanewon Sedayu, yang lahan dan rumah mereka terdampak Tol Jogja YIA menerima dengan senang hati proyek jalan tol tersebut. Namun, mereka meminta agar nilai ganti rugi melebihi harga pasar dan disamaratakan semuanya.
Kepala Dusun atau Dukuh Gubug, Kalurahan Argosari, Adnan Faruliansyah, mengatakan sejauh ini belum ada informasi kapan akan ada uji publik. Penanggung jawab pembangunan jalan Tol Jogja YIA dan pemerintah baru sebatas mensosialisasikan terkait adanya proyek strategis pembangunan nasional tersebut.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Menurutnya, uji publik kemungkinan dilakukan pada bulan ini. Dia juga mengaku sejauh ini tidak ada penolakan dari warga tentang proyek Tol Jogja YIA. “Sepertinya sampai saat ini belum ada penolakan dari warga,” ucapnya, Jumat (3/3/2023).
BACA JUGA: Digelar di 12 Desa, Ini Jadwal Konsultasi Publik Tol Jogja YIA
Adnan berharap pembangunan jalan tol tersebut dapat menyejahterakan warga sekitar, terutama warga yang terdampak. Ganti rugi juga harus dipikirkan dan jangan sampai ada kesenjangan antarwarga yang terdampak.
“Di Bantul ada dua desa terdampak jalan tol, yakni Desa Argosari dan Argomulyo. Semua ada di utara Jalan Wates. Kalau menurut saya jangan sampai ada perbedaan harga tanah untuk ganti rugi. Harus disamaratakan. Satu lagi kalau bisa melebihi harga pasaran,” ujarnya.
Sudarno, Lurah Argosari, mengatakan sejauh ini tidak ada laporan warga yang menolak pembangunan Tol Jogja YIA. Sementara, uji publik kemungkinan akan digelar pada pertengahan bulan ini, namun ia belum menerima undangannya.
Sudarno berharap pembangunan jalan tol dapat menguntungkan semua pihak, terlebih bagi warga yang terdampak seharusnya bukan ganti rugi, melainkan ganti untung. “Kalau tol itu jelas harus ganti untung,” katanya.
Fasilitas umum seperti tempat ibadah yang terdampak diharapkan dibangun ulang di lokasi yang lain namun tidak jauh dari lokasi semula.
BACA JUGA: Sehari, Pendapatan Tol Jogja Solo Bisa Capai Rp4 Miliar
Lurah Argomulyo, Bambang Sarwono, juga menyatakan hal serupa. Sampai saat ini tidak ada satu pun warga yang menolak proyek jalan tol. Semuanya sepakat karena untuk kepentingan bersama. Dia meminta ganti rugi menguntungkan warga terdampak. “Harapannya ganti untung, layak, dan maksimal,” ungkapnya.
Lurah juga meminta agar dalam pengerjaan jalan tol nanti bisa melibatkan warga sekitar. “Warga diberi kesempatan untuk terlibat dalam proyek pengerjaan,” ujar dia.
Kepala Dusun Srontakan, Kalurahan Argomulyo, Sunaryo, berharap ganti rugi melebihi harga pasaran dan bila perlu sampai lima kali lipat dari harga pasaran. Ia menambahkan setelah sosialisasi beberapa waktu lalu sampai saat ini ada penambahan bidang yang terdampak karena belum terlaporkan sebelumnya. Namun tidak banyak.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Bosan dengan Makanan Nusantara, Ini 5 Menu Buka Puasa dari Beragam Negara
Advertisement
Berita Populer
- Pembinaan Rohani Kristiani di Sleman Hadirkan Damai bagi Sesama dan Alam
- Makanan dengan Kandungan Berbahaya dan Kadaluwarsa Diawasi Ketat di Sleman
- Cegah Klitih, Polda DIY Sebar Petugas di Seluruh Wilayah
- Mahfud MD Beri Tanggapi Kasus Perdagangan Orang
- Dishub Bantul Temukan Banyak Jip Wisata Tak Layak Jalan, Ini Rekomendasinya
Advertisement
Advertisement