Advertisement

Promo November

Tak Bisa Bergerak Selama 8 Tahun karena Jatuh dari Pohon, Pria Ini Akhirnya Dibawa ke RS

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 08 Maret 2023 - 16:47 WIB
Arief Junianto
Tak Bisa Bergerak Selama 8 Tahun karena Jatuh dari Pohon, Pria Ini Akhirnya Dibawa ke RS SAR DIY Distrik Bantul menandu Pairan dari rumahnya menuju mobil SAR sejauh 2 kilometer pada Rabu (8/3/2023). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Seorang pria bernama Pairan, 50 warga Padukuhan Kaligatuk, Kalurahan Srimulyo, Piyungan, Bantul akhirnya kembali dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan setelah terjatuh dari pohon delapan tahun silam.

Karena mobil tidak dapat masuk ke area rumahnya, Pairan harus ditandu oleh SAR DIY Distrik Bantul dari rumahnya hingga jalan masuk dengan jarak 2 kilometer.

Advertisement

Ketua RT setempat, Wahyu Agus Waluyo mengatakan bahwa Pairan sempat mengikuti tebang pohon pada delapan tahun silam di Wilayah Pleret.

“Dulu Pak Pairan ikut menebang pohon di Utara Sindet, Pleret. Jatuh di sana. Ketika kejadian itu langsung dibawa ke RSU Rajawali Citra. Dari sana dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito. Lebih dari satu bulan itu belum ditangani sepenuhnya, hanya dirawat pakai infus,” kata Agus ditemui di Kaligatuk pada Rabu (8/3/2023).

BACA JUGA: Penyandang Cacat Berat di Sleman Dapat Bantuan Rp300.000 Per Bulan

Agus menambahkan bahwa Pairan sempat mendapat operasi punggung patah dan penanganan ekor saraf putus. Terangnnya, ketika itu dokter tidak dapat melakukan apapun terkait putusnya ekor saraf Pairan yang menjadi sebab dia tidak dapat berjalan hingga sekarang.

“Ketika itu dokter ngomong ke Pak Pairan dan yang mengantar bahwa pihaknya menyerah terkait putusnya ekor saraf Pairan. Tidak melakukan apa-apa. Sejak itu, Pak Pairan tidak bisa berjalan, bahkan duduk saja tidak bisa,” katanya.

Dukuh Kaligatuk, Supriyanta mengatakan bahwa keluarga Pairan telah berupaya untuk mengobati Pairan termasuk mengikutkan terapi khusus. Hanya saja, pengobatan tersebut terpaksa berhenti karena keterbatasan perekonomian keluarga.

“Medan di sini juga cukup menjadi halangan untuk membawa Pak Pairan dalam upaya pengobatan, karena tidak dapat ditempuh dengan roda empat,” kata Supriyanta ditemui di Kaligatuk pada Rabu (8/3/2023).

Dengan halangan tersebut, Supriyanta belum tahu apakah akan merelokasi Pairan ke tempat yang lebih baik utamanya agar akses roda empat seperti ambulans dapat masuk.

Sementara itu, Kasiops SAR DIY Distrik Bantul, Bondan Supriyanto mengaku pihaknya berupaya untuk memberikan bantuan terhadap siapapun yang memerlukan bantuan.

“Bantuan ini bukan karena kami, rekan-rekan SAR, ingin melangkahi, tetapi kami hanya ingin berusaha membantu memberikan pertolongan,” kata Bondan ditemui di Kaligatuk pada Rabu (8/3/2023).

Bondan menambahkan bahwa dalam proses membawa Pairan ke Rumah Sakit, SAR DIY Distrik Bantul menurunkan empat Search and Rescue Unit (SRU) yang tiap SRU terdiri dari sebelas orang. Selain itu, warga sekitar juga membantu.

“Medan untuk menuju ke rumah Pak Pairan itu cukup jauh. Sekitar 2 kilometer atau 2.000 meter. Karena itu kami membagi menjadi lima titik pos dengan jarak jalan kaki tiap pos 400 meter. Tiap pos ada enam orang,” katanya.

Dengan sulitnya akses akibat berada di medan perbukitan, Bondan meminta agar Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul untuk memperhatikan akses jalan untuk warga utamanya yang sulit ditempuh roda empat.

“Kami sampaikan kepada Pemkab Bantul agar bisa membangun jalan segera. Itu harapan kami. Agar ketika kami akan melakukan evakuasi seperti ini, jangkauan ambulans di Bantul dapat masuk ke rumah,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Belasan Terdakwa Pungli Rutan KPK Dituntut hingga Enam Tahun Penjara

News
| Selasa, 26 November 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement