Pasar Seni Gabusan Bakal Jadi Destinasi Wisata Baru di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul berencana menghadirkan konsep baru di Pasar Seni Gabusan (PSG) yang terletak di Jl. Parangtritis, Timbulharjo, Kapanewon Sewon. Pasar yang selama ini dijadikan sebagai pusat kerajinan dan barang seni itu ke depan akan dikembangkan sektor pariwisata.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul Fenty Yusdayati mengatakan, pengelolaan PSG selama ini dinilai kurang maksimal. Padahal letaknya yang strategis sangat potensial untuk mendulang potensi pendapatan asli daerah (PAD) dan destinasi baru bagi para wisatawan.
Advertisement
BACA JUGA : Catat! Selama Ramadan Objek Wisata di Bantul Tetap Buka
"Makanya ke depan akan kami tata dan penambahan bangunan baru dan penambahan fasilitas lain. Intinya nanti tidak hanya menonjolkan seni tapi juga wisata, dalam arti pagi, siang dan malam terus hidup," kata Fenty, Minggu (19/3/2023).
Adapun aspek pariwisata yang akan ditonjolkan berupa pusat event maupun lokasi masyarakat untuk berekreasi dan menyelenggarakan berbagai macam acara. Selain itu, juga ada penambahan beberapa fasilitas lain lantaran adanya saluran irigasi di area pasar.
"Bisa jadi lansekap yang ditata, sarana dan prasarana bermain untuk anak-anak dimaksimalkan. Pengelolaan akan lebih baik lagi, karena sekarang belum optimal," ucapnya.
Menurut Fenty, salah satu tujuan penataan PSG dikarenakan diajukannya Bumi Projotamansari ini menjadi salah satu jejaring kota kreatif dunia versi UNESCO. Oleh karenanya pasar tersebut nantinya akan dikembangkan tidak hanya berbasis transaksi jual beli semata namun juga ada penambahan fasilitas lain.
"Bisa saja ke depan namanya juga diganti. Tahun ini pengembangan sudah kita mulai ada beberapa bangunan yang akan kita robohkan dan juga desain dibuat bagus. Anggaran kita coba maksimalkan dari Dana Alokasi Khusus," katanya.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul Agus Sulistiyana menyebut, semenjak pandemi menghantam tingkat keterisian los dan kios di PSG memang belum optimal. Banyak pedagang yang memutuskan tidak lagi berjualan lantaran sepintas pengunjung.
BACA JUGA : Pantai Bantul Akan Disulap Lebih Indah agar Tak Kalah
"Kondisinya setelah Covid-19 ya tinggal beberapa saja yang bertahan. Sekarang banyak yang kosong kios dan losnya, ya karena Covid-19 itu," kata dia.
Pasar dengan luas 2,5 hektare itu disebut Agus sekarang masih tetap ramai dikunjungi oleh warga. Hanya saja fenomena ini tidak signifikan dalam mendongkrak PAD. Oleh karenanya pengembangan PSG diharapkan mampu menjadikan kawasan itu menjadi salah satu rujukan utama bagi para wisatawan dan warga setempat.
"Kunjungan ya masih ramai, tapi kan tidak signifikan bagi Pemkab, retribusi kan dari orang yang berdagang dan adanya event. Ketika ada magnet dan kegiatan lain, orang yang jualan tentu tumbuh," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
Advertisement
Advertisement