Advertisement
Kawasan Pegunungan Menorah Jadi Wilayah Persebaran Malaria
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Kawasan Pegunungan Menoreh menjadi wilayah yang banyak ditemukan kasus malaria. Salah satu alasannya karena ditemukan beberapa jenis nyamuk penyebab malaria.
Advertisement
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo, Arief Musthofa mengatakan bahwa sepanjang pegunungan Menoreh ditemukan banyak nyamuk yang menularkan malaria.
“Apabila ada penderita malaria yang datang ke pegunungan Menoreh, hasilnya ya jadi rentan karena tingkat penularannya tinggi. Spesies nyamuk malaria di pegunungan Menoreh itu lengkap,” kata Arief dihubungi pada Senin (27/3/2023).
Arief menambahkan bahwa selama triwulan pertama tahun 2023, Dinkes telah menemukan tiga kasus malaria di Samigaluh dan Kokap II. Sementara di tahun 2022, kasus malaria di Kulonprogo mencapai 97 kasus.
“Terkait kasus malaria pada tahun 2022 ada kasus penularan setempat. Kasus itu juga import dari daerah lain. Karena kasus di Purworejo itu belum terkendali, jadi beberapa kasus di Kulonprogo ya import dari Purworejo,” katanya.
Sejauh ini, Dinkes telah melakukan kelambunisasi dan Juru Malaria Desa (JMD) yang telah mencapai 88 orang. JMD tersebut berperan mencari survailans aktif dengan berkunjung rumah ke rumah. Daerah utama sasaran ada di pegunungan Menoreh.
“Penanggulangan kenaikan kasus di Samigaluh kan juga ada penyuluhan dan penyemprotan rumah, lalu pengambilan darah masal. Ketika ada kasus, kami langsung adakan kontak survei untuk menghindari penularan setempat,” ucapnya.
Lebih jauh, Arief menerangkan bahwa Dinkes juga telah melakukan larvasiding melalui JMD guna menekan pertumbuhan nyamuk. Jentik nyamuk tersebut diintervensi sehingga tidak akan berubah menjadi nyamuk. Hanya saja Dinkes masih menemukan kendala ketika musim hujan proses larvasiding tersebut menjadi sulit karena genangan air justru akan terbawa arus air.
Larvasiding tersebut menggunakan cairan dan granule yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan kepada Dinkes. Terkakhir Dinkes menyalurkan kepada JMD.
“Kami juga ada penguatan jejaring tata laksana malaria yang melibatkan seluruh fasyankes di Kulonprogo dengan dua rumah sakit rujukan malaria yang ditunjuk yaitu RS Nyi Ageng Serang dan RSUD Wates,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Panggil Pihak Swasta Terkait Suap Pengadaan Barang di MPR RI
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 22 Orang Tersengat Ubur-Ubur di Pantai Selatan, Wisatawan Diminta Waspada
- Pelunasan PBB-P2 Triwulan Kedua di Bantul Sudah Terkumpul Rp43,7 Miliar
- HUT Bhayangkara ke-79, Kapolres Bantul Beri Hadiah Umroh ke Anggota Terbaik
- Waktu Pembuatan Akun SPMB RTO di Jogja Diperpanjang, Begini Penjelasan Disdikpora
- Pecinta Honda Scoopy Merapat, Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Edisi Spesial Dengan Modif Decal
Advertisement
Advertisement