Advertisement

Anggaran Dropping Air Bersih Gunungkidul Dipotong Rp500 Juta Lebih, Ternyata Ini Alasannya

David Kurniawan
Jum'at, 28 April 2023 - 17:27 WIB
Arief Junianto
Anggaran Dropping Air Bersih Gunungkidul Dipotong Rp500 Juta Lebih, Ternyata Ini Alasannya Ilustrasi pengedropan air bersih oleh BPBD Gunungkidul di Dusun Kwarasan Kulon, Kedungkeris, Nglipar. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—BPBD Gunungkidul memastikan anggaran pengedropan air bersih di tahun ini lebih kecil dibandingkan dengan alokasi di 2022. Total anggaran yang disediakan hanya sekitar Rp230 juta untuk penyaluran 1.000 tangki air bersih, padahal pada 2022 lalu, anggarannya mencapai Rp700 juta.

Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, terus berkoordinasi dengan BMKG terkait dengan musim kemarau. Diperkirakan tahun ini akan lebih panjang dibandingkan kemarau di tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement

Menurut dia, upaya persiapan telah dilakukan dengan mengalokasikan anggaran pengedropan air bersih. Meski demikian, ia mengakui pagu yang disediakan tidak sebanyak tahun lalu karena banyak berkurang.

Dana yang disediakan hanya sebesar Rp230 juta atau mencukupi kebutuhan dropping sebanyak 1.000 tangki. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan alokasi di 2022 yang mencapai Rp700 juta. “Memang ada pemangkasan untuk anggaran dropping air bersih ke masyarakat,” katanya, Jumat (28/4/2023).

Pemangkasan itu, kata dia, lantaran pagu yang disediakan tidak banyak karena penyerapan di 2022 tidak maksimal. Selain itu, di lingkup pemkab juga ada pemangkasan untuk efisiensi memangkas defisit anggaran dari 4,7% menjadi 2,2%. “Jadi anggaran dropping [air bersih] terpaksa dikurangi,” katanya.

BACA JUGA: Hadapi Musim Kering, Anggaran Dropping Air Gunungkidul Justru Berkurang Rp500 Juta

Meski demikian, Purwono mengakui tetap berkomitmen dalam upaya penanganan air bersih di masyarakat. Terlebih lagi, lanjut dia, di sejumlah kapanewon juga memiliki anggaran pengedropan secara mandiri. “Nanti kalau terpaksa kurang, kami juga bisa mengajukan tambahan pada saat pembahasan APBD Perubahan 2023,” katanya.

Menurut dia, pelaksanaan droping air hanya bersifat sementara. Pasalnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih di masyarakat akan dilakukan dengan mengoptimalkan sumber air bawah tanah di Gunungkidul.

“Sudah ada perencanannya. Salah satunya memperluas jaringan layanan PDAM. Selain itu, juga ada program spamdes maupun spamdus yang ada di masyarakat,” katanya.

Purwono menambahkan, untuk antisipasi di tahun ini juga direncanakan pemetaan potensi rawan kekeringan di Gunungkidul. “Kami juga melakukan pengecekan terhadap kesiapan armada untuk penyaluran,” imbuh dia.

Panewu Tepus, Alsito mengatakan alokasi dana dropping yang dimiliki tidak sebesar tahun lalu dikarenakan adanya pemangkasan dari pemkab. Rencananya tahun ini ada penyaluran 450 tangki air ke masyarakat di Kalurahan Sidoharjo Tepus dan Purwodadi. “Untuk Kalurahan Giripanggung dan Sumberwungu akan kami mintakan bantuan ke BPBD Gunungkidul,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement