Kasus Penyakit Sifilis di Gunungkidul Rendah, Masyarakat Tetap Diminta Waspada
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul memastikan kasus penyakit menular seksual sifilis relatif terkendali. Meski demikian, masyarakat diminta tetap mewaspadai penyebaran penyakit ini.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, sudah mendengar adanya peningkatan kasus sifilis di Indonesia. Meski demikian, ia memastikan hal tersebut tidak terjadi di Bumi Handayani.
Advertisement
“Kasusnya terhitung rendah dan tidak ada lonjakan,” kata Dewi, Jumat (12/5/2023).
Dewi menekankan, meski penyebaran penyakit ini masih terhitung rendah, tapi masyarakat diminta tetap waspada. Kasus sifilis termasuk kategori penyakit menular seksual.
Oleh karenanya, sambung Dewi, upaya pencegahan tidak berbeda jauh dengan penanggulangan HIV/Aids. Cara paling aman adalah dengan setia pada pasangan. Pasalnya, dengan tidak bergonta ganti pasangan maka potensi terhindar penyakit seksual akan lebih kecil.
Baca juga: Berangkat dari Jogja dengan Kereta Api, Perjalanan Jarak Jauh Lebih Cepat 1 Jam
Selain itu, untuk pencegahan juga bisa dilakukan terus memakai alat kontrasepsi pada saat berhubungan seksual. “Paling aman dengan setia pada pasangan. Sebab, kalau bergonta ganti tidak hanya potensi sifilis, tapi juga dapat terjangkit HIV/Aids,” katanya.
Dewi menambahkan, upaya pencegahan di masyarakat akan terus dilakukan. Sosialisasi tidak hanya sebatas penyakit menular seksual, tapi juga menyasar penyakit yang lainnya.
“Paling penting untuk kesehatan adalah terus menjalankan hidup bersih dan sehat, serta rajin berolahraga sehingga tubuh bisa tetap vit. Saat tubuh vit, maka tidak gampang terserang penyakit,” katanya.
Peran Aktif
Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul, Ery Agustin S mengatakan, berbagai potensi penyebaran penyakit harus tetap diwaspadai. Oleh karenanya, pemkab harus mengambil peran aktif untuk pencegahan.
Langkah yang bisa diambil dalam pencegahan penyakit sifilis, salah satunya dengan menggalakkan sosialisasi tentang kesehatan masyarakat. “Dengan sosialisasi, maka masyarakat bisa paham tentang potensi penyakit yang bisa menyerang tubuh. Jadi, dengan memberikan pemahaman yang baik, maka upaya pencegahan bisa lebih dimaksimalkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement