Advertisement

Cegah Stunting, 12 Anak di Minggir Dapat Dua Telur Selama 60 Hari

Catur Dwi Janati
Rabu, 31 Mei 2023 - 20:17 WIB
Maya Herawati
Cegah Stunting, 12 Anak di Minggir Dapat Dua Telur Selama 60 Hari Ilustrasi penanganan stunting. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Berbagai cara dilakukan Pemkab Sleman untuk menurunkan angka stunting atau tengkes di Sleman. Terbaru, kegiatan bagi-bagi telur ayam dilakukan untuk meningkatkan gizi anak di Kapanewon Minggir. 

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo secara tegas mematok target penurunan stunting di angka 4% pada 2024 nanti. Sementara stunting di Sleman saat ini masih bertengkar di angka 6,8%.

Advertisement

Lewat acara bertajuk Semesta Mencegah Stunting dengan kampanye #CukupDuaTelur, Kustini membagikan telur ayam sebagai sumber protein kepada 12 anak di Kapanewon Minggir pada Rabu (31/5/2023). Kampanye #CukupDuaTelur ini merupakan program yang diluncurkan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menekan angka stunting. Telur dipilih karena kandungan protein hewani yang ada didalamnya dan harganya yang cukup terjangkau oleh masyarakat.

BACA JUGA: Menteri Nadiem Makarim Minta ASPD Dihapus karena Membebani Siswa, Ini yang Akan Dilakukan Disdikpora DIY

"Bagi masyarakat yang mampu mari bersama-sama kita cegah stunting dengan memenuhi asupan gizi bagi ibu hamil dan bayi," ujarnya.

Tak sehari dua hari, nantinya 12 anak tadi akan mendapatkan telur untuk jangka waktu sekitar dua bulan. Masing-masing anak akan mendapatkan dua telur selama 60 hari ke depan.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY, Shodiqin menambahkan pencegahan stunting memerlukan kolaborasi dari berbagai stakeholder. Hal itu sesuai dengam Peraturan Presiden No.72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.

Shodiqin membagikan tips untuk mencegah terjadinya stunting dengan menghindari 4T. Adapun 4T yang dimaksud Shodiqin yakni terlalu muda usia pernikahan dan melahirkan, terlalu tua usia pernikahan dan melahirkan, terlalu dekat jarak waktu melahirkan dan terlalu banyak anak.

"Usia pernikahan untuk perempuan 21 tahun dan 25 tahun untuk laki-laki, dan untuk perempuan diatas usia 35 tahun lebih baik tidak melahirkan lagi. Adapun untuk jarak melahirkan antara dua sampai lima tahun. Sedangkan untuk jumlah anak yang kami sarankan dua anak cukup," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement