Advertisement
4 EWS Tsunami di Pantai Gunungkidul Rusak

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—BPBD mencatat di sepanjang pantai Gunungkidul dari tujuh alat Early Warning Sistem (EWS) Tsunami hanya tiga EWS yang berfungsi. Empat EWS lainnya dinyatakan rusak.
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, tujuh EWS yang dipasang merupakan bantuan dari BMKG. Adapun lokasinya berada di Pelabuhan Sadeng dan Pantai Wediombo, Kapanewon Girisubo; Pantai Gesing, Kapanewon Panggang. Empat EWS lainnya berada di Pantai Baron dua unit dan Pantai Krakal dan Sepanjang di Kapanewon Tanjungsari masing-masing satu unit.
Advertisement
BACA JUGA: 4 Alat Peringatan Dini Bencana di Bantul Rusak
Meski demikian, ia tidak menampik terdapat empat EWS yang rusak sedangkan tiga unit yang masih berfungsi berada di Pantai Sadeng, Sepanjang, dan Baron. Dia sudah mengusulkan untuk perbaikan, karena EWS berguna untuk keselamatan masyarakat jika terjadi tsunami. “Di Pantai Baron ada satu EWS yang rusak,” kata Purwono kepada wartawan, Minggu (18/6/2023).
Dia berharap pergantian tersebut bisa dilaksanakan secepatnya sehingga alat deteksi dini dapat berfungsi dengan normal guna memberikan peringatan. “BMKG berencana menambah dua EWS di 2024. Tapi, kami berharap alat yang rusak bisa segera diperbaiki,” katanya.
Menurut dia, keberadaan EWS Tsunami sangat penting. Hal ini tak lepas adanya aktivitas kegempaan di sisi selatan Gunungkidul. “Fungsi EWS juga sebagai informasi terkait gelombang tinggi. Informasi dari EWS akan diterima BMKG diteruskan kepada daerah yang berpotensi tsunami atau gelombang tinggi,” katanya.
Upaya antisipasi terjadinya tsunami tidak hanya dilakukan menggunakan pemasangan alat-alat deteksi dini. Pasalnya, juga ada program Tsunami Ready untuk antisipasi terjadinya bencana tersebut.
Menurut Purwono, di Gunungkidul baru Kalurahan Kemadang, Tanjungsari yang mendapatkan predikat Tsunami Ready. “Penetapan ini langsung dilakukan oelh UNESCO,” katanya.
Anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalurahan Kemadang, Surisdiyanto mengatakan, penetapan Kemadang sebagai Tsunami Ready oleh UNESCO-IOC dilaksanakan di Pantai Purus, Kota Padang, Sumatera Barat, pada 26 Desember 2022.
Menurut dia, pengakuan secara internasional ini bukan berarti hanya mendapatkan predikat saja, namun juga terdapat tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat maupun wisatawan siaga tsunami menuju zero victim.
“Tentunya ini menjadi suatu kebanggan, tapi ada tugas yang harus dijalankan dalam rangkah mengurangi risiko saat terjadi tsunami,” kata Suridiyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir
Advertisement
Berita Populer
- Bulan Imunisasi Anak Dimulai, Dinkes Jogja Targetkan 100% Siswa Diimunisasi
- Ikatan Profesi Optometris Ungkap 400 dari 1.000 Anak Alami Gangguan Mata, Pemerintah Perlu Siapkan Pencegahan
- Dishub DIY: Kawasan Sumbu Filosofi Harus Bebas Polusi dan Kemacetan
- DPRD DIY: Perlu Pelibatan Masyarakat Jaga Citra Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia
- Pemda DIY Siapkan Perencanaan untuk Manajemen Sumbul Filosofi Usai Diakui UNESCO
Advertisement
Advertisement