Advertisement

Daftar 3 Ikon Baru Akan Dibangun di Selatan DIY, Bakal Jadi Daya Tarik Wisatawan

Sunartono
Sabtu, 08 Juli 2023 - 19:37 WIB
Sunartono
Daftar 3 Ikon Baru Akan Dibangun di Selatan DIY, Bakal Jadi Daya Tarik Wisatawan JJLS Kelok 18 / Foto ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY dan Pemerintah Pusat bakal membangun tiga lokasi infrastruktur yang akan menjadi ikon baru selatan DIY. Tiga infrastruktur ini sekaligus yang akan menjadi penyambung terakhir jalur jalan lintas selatan (JJLS) atau jalur Pansela di DIY.

Berikut adalah ketiga infrastruktur tersebut:

Advertisement

1. Kelok 18

Rencana pembangunan Kelok 18 ini sudah bergulir sejak 2016 silam. Keputusan membangun kelok ini karena JJLS ruas Kretek-Girijati yang menghubungkan Bantul serta Gunungkidul harus melewati kondisi geografis yang ekstrem. Sehingga harus dibangun kelok untuk membuat jalur jalan lebih netral dari tanjakan.

Dari sisi desain, seperti gambar yang diterima Harianjogja.com, tampak ada belasan kelok yang akan menghubungkan antara perbatasan Bantul dan Gunungkidul tepatnya dari Kretek hingga Girijati. Posisi kelok terlihat cukup panjang mengarah ke sebelah kiri dari arah barat atau menuju ke utara.

BACA JUGA : Jalan Baru Kelok 18 Bantul-Gunungkidul Belum Bisa 

Selain itu ada satu kelokan lanjutan yang mengarahkan kembali jalur jalan ke arah barat, kemudian kembali berkelok 180 derajat ke arah timur menuju Gunungkidul. Kelok ini diperkirakan memiliki panjang 5,3 kilometer dengan belasan kelok yang digadang bakal menjadi ikon baru selatan DIY serta memiliki daya tarik bagi wisatawan.

Perkembangan proyek ini telah ditetapkan PT Waskita Karya sebagai pemenang tender senilai Rp241 miliar yang merupakan paket JJLS Kretek-Girijati. Meski demikian dimulainya proyek pembangunan masih menunggu persetujuan dari pemberi pinjaman dana yaitu Islamic Development Bank (IDB).

“Saat ini masih menunggul no objection letter atau NOL [persetujuan dari pemberi pinjaman luar negeri dengan jumlah batasan tertentu] istilah dari pihak IDB tersebut,” kata Kabid Bina Marga Dinas PUP ESDM DIY Kwaryantini Ampeyanti Putri.

2. Jembatan Pandansimo atau Srandakan III

Jembatan Pandansimo atau Jembatan Srandakan 3 merupakan kelanjutan dari ruas JJLS ruas Ngremeng-Samas, yang akan menghubungkan antara Kulonprogo dengan Bantul. Jembatan ini akan terkoneksi dengan Jembatan Kretek yang melintas di atas Laguna Depok yang kini juga banyak dikunjungi wisatawan.

BACA JUGA : Begini Foto Rancangan Jembatan Pandansimo 

Jembatan ini akan menjadi terpanjang ketiga di Jawa dengan ruas sekitar 1,9 kilometer. Saat ini, jembatan terpanjang di Jawa adalah Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Madura dan Pulau Jawa di Jawa Timur. Panjang Jembatan Suramadu sekitar 5,4 kilometer. Jembatan terpanjang kedua di Jawa adalah Jembatan Pasupati di Jawa Barat yang panjangnya sekitar 2,8 kilometer. Jembatan Pasupati yang adalah singkatan dari Pasteur Surapati.

Adapun Jembatan Srandakan III akan dibangun sepanjang 1,9 kilometer di atas Kali Progo. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sekitar Rp700 miliar hingga Rp809 miliar. Konstruksi jembatan rencananya akan dimulai pada Oktober 2023 ini.

“Ditargetkan bulan oktober tahun ini mulai dikerjakan, saat ini baru proses persiapan tendernya,” kata PPK Jembatan Pandansimo PJN DIY Bowo.

Seperti halnya Jembatan Kretek II, Jembatan Pandansimo akan dibangun dengan nuansa seni dan kearifan lokal Jogja. “Dari sisi seni tetap kami upayakan menampilkan kearifan lokai Jogja. Saat ini masih dimatangkan secara konsepnya oleh perencana,” katanya.

3. Bundaran Planjan

Bundaran Planjan akan dibangun pada titik ruas sepanjang 600 meter yang sampai saat ini belum tersambung akibat terkendala terkait lahan sebelumnya. Pembangunan di Planjan, Saptosari, Gunungkidul.

“Tetapi untuk saat ini ruas 600 meter ini semua sudah dibebaskan dan akan dibangun bundaran Planjan, titik bundaran ini akan berada di timur Kantor Kelurahan,” kata Kwaryantini Ampeyanti Putri.

BACA JUGA : JJLS Planjan Saptosari Akan Dibangun Bundaran

Berdasarkan basic design untuk pengadaan tanah, diameter bundaran Planjan sekitar 31,5 meter yang nantinya akan menjadi pemecah arus ketika terjadi kepadatan. Mengingat di berbagai kesempatan ketika musim liburan, kawasan tersebut kerap terjadi kepadatan.

“Lokasinya memang ada yang menanjak dan turunan, kalau dilihat dari basic design untuk pengadaan tanahnya, diameter bundaran sekitar 31,5 meter,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kapal Perang Belanda Akan Berlabuh di Tanjung Priok 15-17 Mei 2024

News
| Selasa, 14 Mei 2024, 05:27 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement